Apel PA 212 Digelar Bertepatan dengan Lahirnya Dekrit Presiden
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 5 Juli 2020 15:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengatakan apel siaga dan gelar pasukan adalah menyiapkan para jawara, laskar, dan brigade sebagai pasukan terdepan mengganyang komunis.
"Komunis itu adalah yang ingin menjadikan Pancasila menjadi trisila bahkan ekasila dan ingin mencabut atau melumpuhkan Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966," kata Novel ketika dihubungi, Minggu, 5 Juli 2020.
Tak hanya mengenai ketetapan pembubaran Partai PKI dan larangan penyebaran paham Komunis, Marxisme, dan Leninisme itu. Namun, kata Novel, RUU HIP tersebut ikut menghanguskan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
"Yang acara hari bertepatan sebagai peringatan lahirnya Dekrit Presiden. Dan hari ini momen mengawal Dekrit Presiden itu."
Novel blakblakan menyebut mereka yang menjadi inisiator RUU HIP sebagai komunis. "Dalam hal ini yang menginisiasi RUU HIP."
Sebelumnya, sejumlah organisasi masyarakat diboyong menuju kawasan DPR/MPR berunjuk rasa. Demonstrasi berlangsung pada 24 Juni lalu sekitar jam 1 siang. Dengan bertujuan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mencabut rancangan RUU HIP.
Mereka yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak NKRI) melakukan gelar pasukan di Lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hari ini. Kegiatan apel siaga PA 212 itu diklaim mengumpulkan lima ribu anggota.
IHSAN RELIUBUN | MARTHA WARTA SILABAN