Kasus Covid-19 Tinggi, Kadin Setuju DKI Kembali Terapkan PSBB

Selasa, 14 Juli 2020 10:33 WIB

Pembeli membeli perlengkapan alat tulis di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta, Minggu, 12 Juli 2020. Sejumlah pedagang mengatakan, jelang ajaran baru sekolah yang dimulai 13 Juli 2020 penjualan buku tulis dan alat tulis di pasar tersebut meningkat hingga 20 persen meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase kedua. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi, mendukung pemerintah yang ingin menerapkan kembali kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. "Kalau melihat kondisi yang tidak melandai seperti ini kami ikut saja kebijakan pemerintah," kata Diana saat dihubungi, Selasa, 14 Juli 2020.

Penularan virus corona mencetak rekor tertinggi baru selama pandemi ini berlangsung. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan penambahan kasus sebanyak 404 kasus positif Covid-19 pada Ahad, 12 Juli 2020.

Dengan penambahan tersebut kasus positif Covid-19 di DKI, kini mencapai 14.361 kasus. Selain itu, selama sepekan terakhir penambahan kasus Covid-19 selalu tembus di atas 200 orang.

Diana melihat penularan virus corona di Ibu Kota, yang terus meroket belum akan berakhir dalam waktu dekat. Kalangan usaha pun ikut khawatir dengan situasi seperti ini. Diana berharap pemerintah gencar melacak warga yang berpotensi tertular Covid-19 dengan uji usap. "Tes PCR harus lebih banyak lagi agar semakin banyak yang terjaring."

Selain itu, pemerintah harus rajin mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Diana melihat kedisiplinan masyarakat masih rendah dalam menerapkan protokol itu.

Advertising
Advertising

Menurut dia, kedisiplinan masyarakat bakal membantu pemerintah mengendalikan wabah ini. Selama pandemi, kata dia, masyarakat maupun dunia usaha telah mengalami goncangan hebat.

Bahkan, kata dia, masih banyak dunia usaha yang belum pulih meski pemerintah telah menerapkan transisi new normal. Sebabnya, sebagian masyarakat masih khawatir untuk datang ke tempat usaha seperti mal hingga tempat pariwisata karena virus ini masih membekap Ibu Kota.

"Meski dibuka antusias warga sangat minim karena masih lebih banyak yang takut datang," ujarnya.

Kalangan usaha sempat meminta bantuan pemerintah agar terus mensosialisasikan pembukaan tempat usaha aman pada masa transisi karena disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Tapi karena kondisi yang semakin tidak terkendali masyarakat jadi takut."

Sejauh ini, menurut Diana, dunia sangat baik dalam menerapkan protokol kesehatan. Jika pemerintah bakal melakukan kembali PSBB, Diana meminta pemerintah mengkaji pembukaan tempat usaha."Kalau memang masih bisa buka, kami berharap tidak ditutup. Tapi kalau tidak bisa, ya kami ikut," ujarnya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

4 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya