Dugaan Kasus Korupsi PDAM Bogor Mandek, KPK Diminta Turun Tangan

Sabtu, 18 Juli 2020 20:06 WIB

Kantor PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor di jalan raya Sukahati nomor 12, Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok Facebook PDAM Kabupaten Bogor.

TEMPO.CO, Bogor -Ketua Barisan Monitoring Hukum, Irianto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK turun tangan dalam mengungkap kasus dugaan korupsi pada Penyertaan modal Pemerintah (PMP) ke Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sebesar Rp 150 miliar.

Sebab, menurut Irianto, kasus yang dia kawal sejak 2018 yang melibatkan perusahaan plat merah dan para wakil rakyat di Badan Anggaran DPRD itu, belum ada kepastian hukumnya. "SP3 gak ada, apalagi menetapkan tersangka. Ada apa ini," kata Irianto dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Sabtu 18 Juli 2020.

Irianto mengatakan kasus yang bermula dari adanya dugaan mark-up pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pelelangan melalui ULP internal PDAM itu, sebab pihak PDAM harus membayar kompensasi untuk pemulusan PMP itu ke sejumlah anggota DPRD sebesar 10 persen dari nilai PMP yang disepakati. Irianto menyebut dari nilai Rp 150 M itu diturunkan dalam dua termin.

"Bahkan kasus ini sudah ada lidiknya di kepolisian dengan nomor R/2913/LI/IX/2018. Tapi gak ada lagi kejelasan hukumnya, makanya saya berharap KPK turun," kata Irianto.

TEMPO coba mengkonfirmasi perihal kasus ini kepada Kepolisian Resor Bogor, namun belum ada jawaban dari korps Bhayangkara Tegar Beriman itu.

Advertising
Advertising

Saat Tempo mengkonfirmasi kepada pihak PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor melalui Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokolernya, Agus Riyanto, dia membantah adanya PMP tersebut menjadi bancakan pejabat PDAM dan 10 persennya mengalir ke pejabat di lingkup DPRD. "Tidak benar," jawab Agus saat dikonfirmasi Tempo, Jumat 17 Juli 2020. Namun dia pun tidak menjawab perihal surat lidik R/2913/LI/IX/2018.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mengaku kaget dengan adanya informasi mengenai kasus yang menyeret nama lembaganya. Ia menyebut dia tidak mengetahui ihwal kasus, karena terjadi pada priode lama sebelum dirinya aktif menjadi ketua dewan. Meski demikian, ia mengatakan akan menjadi atensi dirinya untuk segera memanggil siapa saja yang diduga terlibat.

"Ini kan (kasus korupsi) terjadi di periode lalu. Tapi ini jadi perhatian saya, saya akan pelajari kasus ini dan memanggil semuanya untuk keterbukaan dan kepastian hukumnya," kata Rudy dihubungi Tempo melalui sambungan telepon, Sabtu 18 Juli 2020.

Berita terkait

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

8 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

11 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

12 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

15 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

17 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya