Warga Abai Protokol, Epidemiolog Sarankan Ubah Istilah New Normal

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 21 Juli 2020 08:56 WIB

Pembeli memilih perlengkapan alat tulis di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta, Minggu, 12 Juli 2020. Sejumlah pedagang mengatakan, jelang ajaran baru sekolah yang dimulai 13 Juli 2020 penjualan buku tulis dan alat tulis di pasar tersebut meningkat hingga 20 persen meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase kedua. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, menyarankan pemerintah mengubah istilah new normal atau normal baru selama pandemi virus Covid-19. Kerancuan istilah penggunaan bahasa membuat masyarakat bingung sehingga menyebabkan semakin banyak masyarakat yang abai terhadap anjuran protokol kesehatan dari pemerintah.

"Untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan tidak hanya hukuman, tapi yang menjadi masalah utama adalah istilah," kata Tri saat dihubungi, Senin, 20 Juli 2020. Dia menyarankan agar istilah PSBB transisi atau proporsional new normal atau normal baru tidak digunakan lagi.

Jika pemerintah masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), istilah transisi ataupun proporsional normal baru jangan dipakai. Sebab, masyarakat bakal memahami bahwa pemerintah sudah tidak lagi melakukan pembatasan sosial karena sudah transisi atau sudah proporsional menuju new normal atau normal baru.

Apalagi pada masa transisi ataupun adaptasi kebiasaan baru, pemerintah telah membuka kegiatan ekonomi seperti mal, hotel hingga perkantoran meski hanya dengan kapasitas 50 persen. "Masyarakat bawah pahamnya sudah normal. Mal hingga perkantoran saja sudah dibuka."

Presiden, gubernur, hingga bupati dan wali kota harus kompak mengkampanyekan protokol kesehatan mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak hingga vaksin ditemukan. Tenggat kampanye protokol kesehatan ini jika vaksin sudah ditemukan. “Selama belum ditemukan protokol wajib diterapkan."

Advertising
Advertising

Tri juga menyarankan presiden hingga wali kota membuat regulasi yang selaras terhadap protokol kesehatan dan hukuman atas pelanggarannya. Pemerintah bakal mempunyai tantangan dalam mencegah kerumunan orang selama masa PSBB ini.

Untuk mencegah kerumunan orang, pemerintah disarankan meminta warga memasang garis pembatas di jalan hingga parkir kendaraan. "Jadi tidak ada yang berdekatan. Semua kembali lagi kepada kesadaran jika ingin mencegah penularan virus."

Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta melihat kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 jauh menurun pada PSBB transisi. Menurut Kepala Satpol PP DKI, Arifin, turunnya kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. "Istilah new normal harus diperbaiki. Sebab, orang banyak mengira new normal itu berarti keadaan seolah-olah sudah kembali normal," kata Arifin saat dihubungi, Sabtu, 18 Juli 2020.

Selama masa transisi ini pemerintah menghukum dua kali lipat pelanggar penggunaan masker di tempat umum. Selama fase pertama PSBB transisi sejak 5 Juni sampai 16 Juli kemarin, Satpol PP menghukum 27.710 pelanggaran penggunaan masker.

Berita terkait

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

23 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

53 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

31 Desember 2023

Pesan Epidemiolog untuk Cegah Penularan Penyakit Saat Libur Akhir Tahun

Momentum libur akhir tahun juga bisa menjadi peluang penyebaran penyakit menular, seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya