Pertumbuhan Ekonomi DKI Melorot Akibat Pandemi Covid-19, Ini Kata Sri Mulyani

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 27 Juli 2020 21:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akibat pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta mengalami penurunan cukup besar.

"DKI terpukul cukup besar, pertumbuhan ekonominya turun di angka 5,06 persen, bahkan quarter to quarter (q to q) turun -0,56," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020.

Menurut Menkeu, pertumbuhan ekonomi saat ini merupakan yang terendah sejak 10 tahun terakhir. Berbagai sektor usaha di Jakarta anjlok akibat wabah Covid-19.

Antara lain, kata Sri, sektor perdagangan turun hingga -4,6 persen, pendidikan turun -4,4 persen, sektor listrik dan gas turun -16,2 persen serta industri olahan -3,2 persen.

"Sektor listrik dan gas drop cukup besar karena banyak kantor, pusat perdagangan dan hotel yang tutup," ujar Sri.

Dia menyebutkan, DKI merupakan salah satu provinsi yang mengalami tekanan luar biasa akibat pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi. Bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun 54 persen dari target Rp31,13 triliun.

Tingkat defisit APBD DKI Jakarta tahun 2020 juga naik menjadi Rp11,7 triliun atau sebesar 0,4 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jakarta. Kemudian APBD DKI tahun 2021 juga diproyeksikan mengalami defisit Rp8,4 triliun atau sebesar 0,3 persen dari PDRB.

"Jadi, memang DKI ini mendapatkan tekanan yang luar biasa dari sisi ekonomi akibat wabah Covid-19," ujar Sri Mulyani lagi.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta mengajukan pinjaman untuk dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp12,5 triliun kepada pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Perjanjian pinjaman kerjasama PEN antara DKI dengan PT SMI ini dilakukan di Komplek Kementerian Keuangan pada Senin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Anies, dana itu akan digunakan untuk beberapa sektor seperti pengendalian banjir, peningkatan pelayanan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur transportasi, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan serta olahraga.

"Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Karena itu bila kita bisa mempercepat pemulihan di Jakarta, tentu akan berdampak nasional," demikian Anies Baswedan.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

5 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

5 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

6 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya