Temuan Dinas Kesehatan DKI Soal Klaster Perkantoran Covid-19

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 6 Agustus 2020 13:01 WIB

Warga tampak mengenakan masker saat melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO), di tengah masa pandemi di kawasan perkantoran SCBD di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan perkantoran kini menjadi salah satu klaster penyumbang kasus Covid-19 di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman w

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap salah satu faktor munculnya klaster perkantoran Covid-19 adalah saat jam istirahat dan waktu karyawan pulang kerja.

"Untuk klaster perkantoran, saat kami tracing di lapangan ada hal yang menarik, banyak kantor yang sudah bagus melakukan protokol kesehatan tetapi pada saat jam istirahat, saat pulang, pada saat makan siang bersama-sama dan membuka masker dalam keadaan bersama sehingga terjadi penularan," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti dalam diskusi daring, Kamis 6 Agustus 2020.

Padahal kata Widyastuti di perkantoran sudah menerapkan protokol kesehatan, namun saat karyawan istirahat atau dalam perjalan pulang lupa menerapkan protokol kesehatan dan berakibat tertular Covid-19. "Ini berisiko adanya epicenter baru di perkantoran," ujarnya.

Widyastuti menyebutkan munculnya klaster perkantoran juga seiring dengan dilonggarkannya kebijakan kerja dari rumah dan membolehkan perkantoran untuk mulai buka. Namun kata dia dalam Peraturan Gubernur DKI nomor 51 2020 telah diatur bahwa kapasitas kantor hanya diizinkan 50 persen.

Widyastuti menyatakan untuk memutus rantai penularan di perkatoran, kantor yang sudah terpapar Covid 19 akan dilakukan penutupan jika ditemukan dua kasus. Penutupan akan dilakukan selama tiga atau empat hari, selama ditutup kantor akan disemprot disinfektan untuk sterilisasi.

Advertising
Advertising

Widyastuti mengingatkan warga untuk tetap menjalankan prokotol kesehatan terutama menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, karena saat ini kasus penularan Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan.

Hal tersebut terlihat dari angka positivity rate atau persentase penularan Covid di Jakarta meningkat dalam satu bulan terakhir.

Widyastuti menyebutkan pada bulan lalu saat DKI memutuskan PSBB memasuki fase transisi positivity rate Covid-19 di bawah 5 persen sesuai dengan standar WHO. Sedangkan saat ini kata dia secara akumulatif rasio positif DKI naik 5,5 persen.

Bahkan rata-rata per minggu positivity rate Jakarta saat ini 7,4 persen. "Ini sudah melampaui standar WHO, artinya kita harus lebih waspada," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

55 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

3 Januari 2024

Vaksin Covid-19 Berbayar Belum Berlaku, Dinas Kesehatan DKI: Masih Gratis

Seluruh fasilitas kesehatan masih menunggu mekanisme dari Kemenkes untuk layanan vaksin Covid-19 berbayar.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

2 Januari 2024

Tahun Baru 2024, DKI Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Kelompok Ini

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan vaksin Covid-19 gratis per 1 Januari 2024. Berikut rincian kelompok yang dapat menerima vaksin tersebut.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Gratis Hingga Akhir 2023, Simak Lokasinya

28 Desember 2023

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Gratis Hingga Akhir 2023, Simak Lokasinya

Dinkes DKI tidak hanya menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 gratis kepada warga Jakarta, melainkan untuk KTP seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 Harian di Jakarta Mencapai 50 hingga 100 Kasus

28 Desember 2023

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 Harian di Jakarta Mencapai 50 hingga 100 Kasus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Natal dan tahun baru 2024.

Baca Selengkapnya

Mulai 1 Januari 2024, Vaksinasi Covid-19 Tidak Gratis Lagi

28 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, Vaksinasi Covid-19 Tidak Gratis Lagi

Hingga akhir tahun 2023, vaksinasi Covid-19 gratis masih tersedia di seluruh puskesmas kecamatan di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Malam Tahun Baru, Dinkes DKI Siapkan 16 Ambulans dan Posko Kesehatan Dekat Panggung Malam Muda Mudi Jakarta Global

27 Desember 2023

Malam Tahun Baru, Dinkes DKI Siapkan 16 Ambulans dan Posko Kesehatan Dekat Panggung Malam Muda Mudi Jakarta Global

Sejumlah rumah sakit rujukan juga disiapkan jika ada kondisi darurat pada malam tahun baru 2024.

Baca Selengkapnya