Dua Sektor Ini Masih Positif di Tengah Anjloknya Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 6 Agustus 2020 15:58 WIB

Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta -Informasi dan komunikasi merupakan satu dari sedikit sektor yang masih tumbuh positif di tengah anjloknya pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Dilihat dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha, sektor informasi dan komunikasi justru tumbuh 12,71 persen pada triwulan II/2020 (year-on-year).

"Seiring dengan peningkatan kebutuhan penggunaan internet sejak diberlakukan kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah," Berita Resmi Statistik dari Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta yang dikeluarkan pada Rabu, 5 Agustus 2020.

Sektor lain yang juga positif adalah jasa kesehatan dengan pertumbuhan 9,65 persen. Pertumbuhan ekonomi di sektor ini seiring dengan upaya di bidang kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19.

Sementara itu, kegiatan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum turun tajam, yakni minus 34,81 persen pada triwulan II/2020 (year-on-year). Sektor transportasi dan pergudangan juga minus 23,45 persen. Selanjutnya, kegiatan industri pengolahan terkontraksi hingga minus 20,51 persen.

Sedangkan perdagangan melorot ke minus 13,66 persen, termasuk di dalamnya perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II/2020 (year-on-year) terkontraksi minus 8,22 persen. Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyatakan bahwa angka tersebut merupakan yang terendah selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Advertising
Advertising

"Meskipun tidak sedalam saat krisis ekonomi tahun 1998," tulis Berita Resmi Statistik dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.

Badan Statistik DKI Jakarta menyebutkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya menahan laju pandemi Covid-19 berdampak besar pada kinerja pertumbuhan ekonomi. Karena kebijakan tersebut hampir menghentikan seluruh aktivitas masyarakat.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya