10 Karyawan Positif Covid-19, RS Azra Bogor: Hasil dan Teori Penularan Virus Tidak Sesuai

Minggu, 9 Agustus 2020 18:09 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Medis RS Azra Kota Bogor Jeffry Rustandi menyampaikan, hasil tes usap atau swab test 10 karyawannya tidak sinkron dengan teori penularan Covid-19. Secara teori, penularan virus corona terjadi di tempat ramai dengan sirkulasi udara yang buruk semisal di dalam ruangan tertutup.

Berdasarkan keraguan itu, RS Azra melakukan tes swab ulang terhadap 10 karyawan non-medis yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. Sebab 10 karyawan ini bekerja di luar ruangan, yang berarti sirkulasi udara bagus dan ada paparan sinar matahari.

"Interaksi dengan orang-orangnya juga tidak berkerumun. Atas dasar itu kami sebagai medis tentunya harus sebagai scientist ya, ada ketidaksesuaian hasil dan teori," jelas dia saat konferensi pers virtual, Minggu, 9 Agustus 2020.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penangangan Covid-19 Kota Bogor Dedie Rachim menyampaikan 10 karyawan non-medis RS Azra positif Covid-19. Dia menyebut RS Azra menjadi klaster Covid-19 dari fasilitas kesehatan.

Menurut Dedie, 10 karyawan RS Azra itu melakukan tes swab yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Bogor pada 27 Juli 2020. Waktu itu, Dinas Kesehatan Bogor memberikan kuota untuk 50 orang karyawan rumah sakit itu. Hasilnya, 10 orang dinyatakan positif corona.

RS Azra mengetes ulang spesimen 10 karyawannya pada 30 Juli 2020. Spesimen dibawa ke Laboratorium Klinik KalGen Innolab dan seluruhnya negatif.

Jeffry mempertanyakan dua hasil tes Covid-19 yang berbeda itu. Sepuluh karyawan kembali tes swab pada 5 Agustus dengan hasil negatif.

"Jadi kami bisa mengambil kesimpulan kalau ke-10 karyawan kami negatif Covid-19," ujar dia.

Dia tak menegaskan apakah 10 karyawan itu sembuh dari Covid-19 atau tes swab yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Bogor tidak akurat. Yang pasti, menurut dia, RS Azra dalam menegakkan diagnosa harus mengacu pada fakta.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

5 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya