Pasien Covid-19 Melonjak, Dokter: Penegakan Protokol Kesehatan Lemah

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 Agustus 2020 13:45 WIB

Dua wanita mengenakan rompi bertuliskan "Pelanggar PSBB" saat menjalani hukuman sosial dengan menyapu jalanan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 9 Agustus 2020. Beberapa warga masih tampak menghiraukan protokol kesehatan di masa pandemi dengan tidak mengenakan masker saat berada di tempat umum. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, menilai penegakan protokol kesehatan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, masih lemah.

Walhasil, masih banyak pelanggaran protokol kesehatan yang berpotensi meningkatkan penularan kasus Covid-19.

"Kebijakan pemerintah sudah banyak. Tapi, implementasinya masih kurang di lapangan. Apalagi penegakan protokol kesehatan masih kurang," kata Erlina saat dihubungi, Rabu, 12 Agustus 2020.

Menurut Erlina, kebijakan yang tertuang dalam peraturan terkait dengan protokol kesehatan sudah sangat baik. Namun, kebijakan tersebut masih belum maksimal diterapkan di lapangan.

Erlina menjelaskan semestinya pemerintah berfokus pada penerapan protokol kesehatan pada masa PSBB Transisi. Pemerintah harus memberikan rasa aman warga yang telah diizinkan berkegiatan pada masa wabah virus Corona ini.

Advertising
Advertising

"Jangan masyarakat diminta produktif, tapi keamanan tidak terjamin. Dalam peraturan kan jelas tujuannya untuk menuju masyarakat yang sehat, aman dan produktif," ujarnya. "Jadi berikan rasa aman dulu baru produktif."

Dalam dua pekan terakhir, kata Erlina, telah terjadi lonjakan pasien Covid-19 dengan gejala berat di rumah sakit rujukan. Menurut dia, jika lonjakan ini terus terjadi maka bakal membuat rumah sakit kewalahan dan tidak bisa merawat seluruh pasien yang datang.

"Sekarang yang datang gejalanya sudah berat-berat. Kami harap protokol kesehatan benar-benar dijalani," ujarnya. "Kami mendorong protokol digenjot lagi."

RSUP Persahabatan, kata dia, telah kewalahan menerima pasien Covid-19 yang setiap hari datang berkisar 50-70 pasien baru. Jika peningkatan pasien ini terjadi bakal membuat rumah sakit tidak saja kewalahan, tapi membuat pertahanan terakhir di rumah sakit goyah.

Belum lagi, kata dia, sudah banyak tenaga medis yang tumbang karena terinfeksi virus ini. "Masyarakat juga kami minta patuhi protokol kesehatan. Sebab, masyarakat juga sekarang sudah abai terhadap keselamatan diri," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

53 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

13 Desember 2023

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron.

Baca Selengkapnya

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

13 Desember 2023

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta hari ini kembali bertambah. Total kini ada 365 pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Selengkapnya