Depok Zona Merah, Wali Kota: Secara Geografis Rawan Penularan

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 Agustus 2020 14:30 WIB

Sejumlah angkot di Terminal Depok Margonda. (ANTARA/Foto: Feru Lantara)

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Mohammad Idris menjelaskan salah satu penyebab warga Depok rawan terjadi penularan Covid-19 adalah karena letak geografis kota tersebut yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor.

"Kota Depok di sebelah utara berbatasan dengan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Bekasi dan sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Dengan demikian, secara geografis rawan terjadi penularan,” kata Idris di Depok, Rabu, 12 Agustus 2020.

Kemudian, faktor lainnya adalah warga Depok yang bersifat commuter. Menurutnya, sekitar 1 juta lebih masyarakat Depok mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya dengan rata-rata usia produktif.

Selain itu sejumlah pabrik di Kota Depok juga menjadi faktor yang mendongkrak angka penularan. Sebab, sekitar 60 persen karyawan pabrik merupakan warga luar Depok.

Tidak hanya itu, sambung Mohammad Idris, kedisiplinan masyarakat juga sudah berkurang. Saat ini suasananya sudah seperti kembali normal. Untuk itu, dia ingin adanya kebijakan bersama antara pusat dan kepala daerah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Advertising
Advertising

"Dengan adanya kebijakan ini agar bisa terintegrasi percepatan penanganan Covid-19, sehingga menjadi tanggung jawab bersama. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan," ujarnya.

<!--more-->

Untuk mengantisipasinya, Idris mengeluarkan Surat Edaran untuk Protokol Kesehatan Pribadi guna mencegah penularan Covid-19, setelah Kota Depok menjadi daerah zona merah.

"Kota Depok masuk zona merah lantaran mobilitas penduduknya yang tinggi. Mobilitas penduduk Depok yang tinggi ini menyebabkan lonjakan kasus konfirmasi positif," katanya.

Idris mengatakan berdasarkan perhitungan 15 indikator kesehatan penentu warna zonasi risiko Covid-19, nilai Kota Depok terakhir 1,71. Maka Depok masuk ke dalam zona merah, yakni risiko tinggi dengan skor 0 hingga 1,8.

Dikatakannya, peningkatan kasus konfirmasi COVID-19 juga karena adanya klaster baru, yakni perkantoran. Contohnya, masyarakatnya yang bekerja di luar Kota Depok kemudian positif dan menularkan keluarga mereka.

"Jadi untuk pekerja setelah kembali ke rumah harus steril dengan cuci tangan menggunakan sabun yang bersih, kemudian mandi dan baju celana direndam air panas. Setelah itu, baru berinteraksi dengan keluarga," ujarnya.

Mohammad Idris menambahkan adanya lonjakan kasus konfirmasi positif di Depok juga merupakan hasil dari semakin masifnya pendeteksian melalui rapid test maupun Swab PCR.

Saat ini, kata dia, Kota Depok masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional. Sebab reproduksi efektif (Rt) masih di bawah 1, namun kondisi genting karena mendekati 1, yaitu 0,93 perlu tindakan nyata dan kehati-hatian.

"Meski begitu, perlu diketahui, persentase kesembuhan di Kota Depok melampaui Jawa Barat dan Nasional," katanya.

Berita terkait

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

15 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

16 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

2 hari lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

3 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

3 hari lalu

Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

3 hari lalu

Beroperasi Sejak 2021, 4 Tersangka Judi Online di Depok Raup Omzet Rp 30 Miliar

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka judi online di sebuah rumah di kawasan Tapos, Cimanggis, Depok, 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

3 hari lalu

Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

3 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

Polda Metro Jaya menyatakan butuh waktu untuk memeriksa lima polisi yang ditangkap saat pesta narkoba di Depok 19 April kemarin

Baca Selengkapnya