Sumber Penularan Covid-19 dari Luar DKI, Dinkes Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 9 September 2020 17:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengutarakan perlunya ketegasan dari pemerintah pusat untuk mengatur keluar-masuk warga antar daerah di tengah pandemi Covid-19. Daerah yang menjadi fokus di DKI adalah Bodetabek.
"Perlu lebih tegas dari tim pusat bagaimana mengatur Jakarta dan sekitarnya termasuk teman-teman tingkat pusat, teman-teman warga DKI yang kerja di luar DKI, karena saling menularkan," jelas dia dalam diskusi virtual yang digelar LaporCovid-19, Rabu, 9 September 2020.
Baca Juga: Dinkes DKI: Harus Ada Kebijakan Rem Darurat untuk Tekan Penularan Covid-19
Musababnya, tutur dia, tak bisa ditampik adanya penularan antar orang dari luar daerah ke Jakarta atau sebaliknya. Widyastuti mencontohkan beberapa institusi di tingkat pusat yang sudah melakukan dinas kerja ke luar Jakarta.
Si pekerja itu, dia melanjutkan, lantas membawa virus corona sepulangnya ke Ibu Kota dan menularkan ke orang lain. Widyastuti tak menutup kemungkinan pekerja Jakarta positif corona juga menyebarkan virus ketika berada di luar kota.
"Artinya tadi saya sepakat dengan intervensi yang lebih masif dengan tadi disampaikan PSBB lebih ketat. Kalau (PSBB atau intervensi) hanya di Jakarta tentunya kurang," ujar dia.
Dia menegaskan, warga dari daerah lain berpotensi menularkan Covid-19. Sebab, penyebaran penyakit menular tidak terbatas hanya di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI mencatat 70 persen pasien positif berdomisili di Jakarta dan sisanya tersebar di atau luar Bodetabek.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 Ibu Kota memang terus meningkat. Belakangan ini penambahannya antara 800-1000 kasus baru per hari. Data hingga 8 September 2020 tercatat ada 48.811 kasus Covid-19 dengan rincian 11.030 positif, 1.330 meninggal, dan 36.451 sembuh.