TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR Tari Siwi Utami mengadukan Khofifah Indar Parawangsa ke Polda Metro Jaya, Rabu (26/6). Bekas Menteri Pemberdayaan Perempuan itu dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Kejadian itu terjadi saat pemilihan ketua Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB), November 2001. Kejadian itu bermula ketika Tiwi, yang merupakan salah satu kandidat ketua mengikuti proses pemilihan. Empat tahapan seleksi telah dilaluinya. Kemudian Tiwi terpilih dengan dukungan 96 suara dari 185 yang masuk. Usai pemilihan itu Kofifah yang duduk dalam Dewan Penasihat PPKB memberikan pidato sambutan di depan forum. Khofifah dalam pidatonya tanpa tendeng aling-aling mengatakan bahwa Tari telah melakukan manipulasi dan kebohongan publik. “Saya tidak tahu apa yang dimaksud manipulasi itu," tutur Tari kepada Tempo News Room, yang menemuinya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/6). Beberapa bulan kemudian Dewan Pimpinan Pusat PKB mengeluarkan Surat Keputusan yang isinya menyatakan bahwa kepengurusan PPKB dipimpin oleh presedium. Tapi nama Tari tak tercantum dalam presidium tersebut. Merasa berhak duduk di presidium, karena didukung 96 suara, Tari pun melayangkan surat ke DPP. Intinya dia merasa keberatan dengan SK DPP tersebut. Namun hingga kini surat protesnya itu belum juga ditanggapi DPP. Tari menduga pembatalan hasil Musyawarah Nasional PPKB di Pondok Pesantren As-Sidiqiyah ini terpicu dari tuduhan Khofifah terhadapnya. Kata dia, Khofifah tidak menjelaskan lebih konkret tentang tuduhannya itu. (Anggoro Gunawan)
Berita terkait
Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS
46 detik lalu
Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS
Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.