Ramai Warga Jakarta ke Luar Kota Hindari PSBB, Ini Saran DPRD untuk Anies

Rabu, 30 September 2020 06:00 WIB

Pekerja bekerja di kafe yang sementara tidak melayani makan di tempat karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat, 25 September 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa pemberlakuan PSBB hingga 11 Oktober 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota DPRD DKI menyoroti warga Jakarta yang mencari hiburan di luar kota untuk menghindari PSBB. Pada penerapan pembatasan sosial yang diperketat saat ini, tempat hiburan di Jakarta kembali ditutup, bahkan restoran dilarang menyediakan makan di tempat.

Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono mengusulkan agar Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan pengawasan ketat di setiap perbatasan atau check point kota untuk mencegah warga Jakarta makan dan berekreasi di luar kota saat PSBB. Pengawasan ketat ini untuk memastikan bahwa setiap warga mematuhi protokol kesehatan serta memiliki alasan ke luar kota yang memang penting.

“Jadi, orang DKI yang pergi ke luar DKI untuk satu urusan, ya tentunya harus benar-benar dicek memang sesuai dengan tujuan dari suksesnya PSBB apa tidak. Yang beraktivitas di luar pekerjaan, itu mesti dibatasi,” ujar Mujiyono saat dihubungi Tempo pada Selasa, 29 September 2020.

Mujiyono menilai bahwa permasalahan tersebut masih terjadi karena koordinasi antara Gubernur DKI Anies Baswedan dengan para kepala daerah penyangga selama masa PSBB ketat ini belum optimal.
Pembatasan warga yang pergi ke luar kota di luar urusan pekerjaan seperti berlibur atau mencari hiburan harus dibatasi melalui komitmen bersama antar kepala daerah.

Belakangan mencuat kabar banyak warga Jakarta yang pergi mencari hiburan di Bekasi, Depok dan Tangerang untuk menghindari aturan PSBB ketat DKI.

Baca juga: Bima Arya Ogah PSBB Total, Anies Baswedan: Kami Tak Pernah Meminta

Anggota DPRD Gilbert Simanjuntak menyayangkan fenomena tersebut. Ia juga menyinggung soal kafe di wilayah Bekasi yang ditutup Satpol PP pada Sabtu malam, 26 September 2020 lalu usai beredar video viral di media sosial menunjukkan para pengujung kafe rama-ramai berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Menurut Gilbert, kejadian seperti itu semestinya bisa dicegah dengan membangun komunikasi dan kerja sama yang jelas antar kepala daerah. “Jadi memang butuh kerja sama dengan semua pihak. Termasuk kejadian kafe yang rame betul di Bekasi itu, orang Jakarta pada ke sana, saya sangat sesalkan itu,” ujarnya.

Anggota DPRD DKI ini menilai bahwa kejadian itu merupakan bukti lemahnya pengawasan dan antisipasi Pemprov DKI.

Seharusnya, kata Gilbert, Anies Baswedan mengajukan klausul khusus dalam kesepakatan antar pemerintah daerah yang bisa digunakan untuk mengawasi dan menindak warga Jakarta yang datang ke satu daerah hanya untuk mencari hiburan dengan menghindari aturan-aturan pembatasan yang berlaku di DKI.

Hal itu sangat diperlukan agar PSBB efektif.
“Sejak awal harusnya sudah dicegah, dan mereka sudah bikin kesepakatan, kan, antara Gubernur dengan pemerintah kabupaten, kota madya, sekalipun Jakarta. Sekarang, apakah itu masuk dalam klausul kesepakatan? Kalau tidak masuk, ya masukkan,” kata anggota DPRD itu.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya