Epidemiolog Sebut Sulit Redam Penularan Covid-19 di DKI Jakarta, Kenapa?

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 3 Oktober 2020 12:18 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog alias juru wabah dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan Pemerintah DKI terus menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jilid II.

"PSBB cukup efektif menahan laju penularan," kata Pandu saat dihubungi, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Pandu mengatakan penularan wabah Corona mulai melambat sejak dua pekan terakhir karena pembatasan sosial yang kembali diterapkan. Namun, pelambatan penularan virus corona itu bukan berarti telah terjadi penurunan kasus baru Covid-19 di Jakarta.

"Melambat artinya kenaikan tidak seperti saat PSBB Transisi. Sekarang masih terjadi peningkatan, tapi tidak terlalu tinggi atau melandai."

Pandu menuturkan penularan Covid-19 yang telah melandai ini harus terus dipertahankan dengan pembatasan sosial. Menurut dia, status yang masih melandai ini sangat berisiko melonjak kembali jika pemerintah kembali menerapkan transisi normal baru.

Advertising
Advertising

Baca juga: DKI Susun Perda Covid-19, Epidemiolog: Cukup Baik, tapi Masalahnya...

Menurut dia lagi, saat ini sangat sulit menurunkan kasus penularan virus di Ibu Kota. Yang bisa dilakukan sekarang adalah mempertahankan pelambatan penularan ini selama mungkin. "Di Jakarta menekan tidak naik saja sudah sangat bagus."

Kata Pandu, penularan wabah di Ibu Kota sulit diturunkan karena kebijakannya ditentukan pemerintah pusat. Pada PSBB Ketat ini pemerintah DKI terpaksa membolehkan perkantoran masih buka dengan kapasitas 25 persen untuk yang non esensial. Sedangkan yang esensial dibolehkan 50 persen.

"Belum tentu perkantoran semuanya mematuhi. Persoalan kebijakan ini yang membuat Jakarta sulit menurunkan kasus. Daerah lain di sekitarnya juga belum bisa mengikuti pembatasan seperti di Jakarta," ujarnya.

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

18 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

32 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya