Seorang pekerja diambil sampel darahnya saat menjalani rapid tes serology di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020. Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) melakukan rapid test serelogy dan PCR Swab secara berkala kepada para tenaga kesehatan, staf, dan pekerja pendukung lainnya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keamanan bagi para awak rumah sakit tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah menargetkan pemeriksaan 10 ribu tes polymerase chain reaction (PCR) setiap hari. Saat ini, Pemerintah DKI telah bisa menjalani tes usap sebanyak 8 ribu orang per hari.
"Kami targetkan terus sampai 10 ribu per hari," kata Riza di RSUD Pasar Minggu, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Menurut dia angka penularan kasus masih cukup tinggi meski mulai terjadi pelambatan penularan. Riza mengatakan pemerintah mesti bergerak cepat untuk terus melakukan pelacakan agar orang yang terinfeksi cepat diisolasi agar tidak menularkan ke orang lain.
Selain itu, dengan melakukan pelacakan pemerintah bisa lebih cepat dalam menentukan tindakan untuk mencegah penularan semakin meluas. Pemerintah pun telah menerapkan kebijakan isolasi terpusat di fasilitas milik pemerintah.
Advertising
Advertising
Namun Pemerintah DKI juga masih memberikan toleransi terhadap warga yang mau menjalani isolasi mandiri asal syaratnya terpenuhi. "Isolasi terpusat yang kami lakukan untuk memastikan tidak ada penyebaran di permukiman dan pelayanan bisa diberikan dengan baik dan prima.'
