Epidemiolog: Pilkada Jalan Terus karena Ketidaktahuan Pejabat Soal Pandemi

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 5 Oktober 2020 13:12 WIB

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD tentang Jakarta juara penularan Covid-19 meski tidak ada pemilihan kepala daerah atau Pilkada sebagai bentuk ketidakmengertian pejabat pemerintah menangani pandemi Covid-19. "Pernyataan pejabat seperti itu karena ketidakmengertian menangani kasus ini. Mereka hanya ingin membela bahwa Pilkada harus tetap berjalan," kata Pandu saat dihubungi, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Menurut Pandu, penularan wabah di Jakarta sulit ditekan karena pemerintah pusat takut melakukan pembatasan sosial berskala besar. Pemerintah terlihat masih lebih mementingkan perekonomian dan hajat politik ketimbang kesehatan rakyatnya.

Selama tidak melakukan pembatasan ketat, kata Pandu, kasus penularan virus Corona di Jakarta maupun wilayah lainnya sulit diturunkan. Menurut dia, pembatasan sosial yang telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta baru bisa memperlambat penularan kasus. "Belum menurun. Baru melambat saja, penularannya tidak seperti saat masa transisi." Sebab, pembatasan yang dilakukan masih mengizinkan perkantoran dan pusat perbelanjaan untuk buka.

Pandu memperkirakan penularan wabah di Ibu Kota masih terus berpotensi meningkat meski tidak menggelar Pilkada karena Jakarta merupakan kawasan ekonomi yang saling terkait dengan daerah lain. "Bahkan imbas Pilkada juga akan terasa ke Jakarta kenaikan kasusnya."

Pandu yakin penyelenggaraan Pilkada Desember nanti bakal membuat penularan Covid-19 semakin tinggi dan tak terkendali. Selama Pilkada, para peserta bakal menggalang masa dan berpotensi terjadi kerumunan. "Pilkada prinsipnya menggalang masa, tak mungkin tidak ada pelanggaran kerumunan."

Advertising
Advertising

Selain penularan kasus yang meningkat, Pandu memprediksi angka kematian bakal terus melonjak. "Lihat saja nanti. Paslon (pasangan calon kepala daerah) saja sudah ada yang meninggal karena Covid-19. Harusnya faktor kesehatan masyarakat di atas segalanya dari pada kepentingan politik," ujarnya.

Berita terkait

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

11 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

1 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

1 hari lalu

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

1 hari lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

Kabar paman Bobby Nasution melamar ke PDIP untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan dibantah.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

2 hari lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

2 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya