Angka Kasus Covid-19 di DKI Menurun, Epidemiolog: Baru Sedikit

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 6 Oktober 2020 12:03 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta sejak 14 September lalu, telah menunjukkan hasil positif. "Terlihat sudah ada sedikit pengurangan angka kasus Covid-19 dan rasio positif," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 6 Oktober 2020.

Tri menilai Gubernur DKI Anies Baswedan berhasil memperlambat penularan karena telah melakukan kebijakan 3T dengan baik. Kebijakan 3T adalah Testing, Tracing, dan Treatment (tes, penelusuran, dan penanganan). Penurunan penularan virus Covid-19 cukup signifikan pada 4 Oktober lalu. Penambahan kasus yang tercatat di situs Corona Jakarta sebanyak 621 orang.

Pada saat itu, jumlah orang yang diperiksa hanya 5.066 orang. Sedangkan, sehari sebelumnya, pada 3 Oktober, penambahan kasus positif sebanyak 1.116 dengan jumlah yang dites 9.407 orang. Rasio positif sepekan terakhir di DKI turun menjadi 11,3 persen dari sebelumnya mencapai 13 persen.

Menurut Tri, selama ini DKI merupakan provinsi tertinggi yang menjalankan pemeriksaan hingga lebih dari 1 juta orang telah diperiksa. Selain itu, DKI juga yang paling masif menerapkan 3T. Dengan kebijakan itu Pemerintah DKI bisa bisa lebih cepat mengisolasi warganya yang terinfeksi Covid-19, untuk mencegah penularan.

"Ini langkah yang paling tepat. Kalau konsisten dilakukan bisa menurunkan kasus karena yang positif semakin cepat diisolasi dan tidak menular ke orang lain," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu meminta pemerintah tidak menurunkan pemeriksaan untuk menekan angka penularan. Sebab, kata dia, menurunkan angka pemeriksaan bakal membahayakan dan berpotensi meningkatkan kasus karena banyak yang terinfeksi tidak terlacak. "Pemeriksaan yang saat ini dilakukan harus dipertahankan dan ditingkatkan."

Kapasitas tes PCR Di Ibu Kota telah mencapai 94.085 per 1 juta penduduk. Per pekan, DKI bisa melakukan tes usap terhadap 60 ribu orang. Angka itu enam kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditetapkan untuk Jakarta.

Tri mengatakan pemerintah harus terus melakukan pembatasan sosial hingga rasio positif Covid-19 berada di bawah angka 5 persen dan reproduksi efektif penularan wabah di bawah satu. "Jangan menerapkan transisi sebelum wabah dikatakan terkendali."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya