TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan puluhan halte Transjakarta yang rusak imbas aksi massa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, bisa mulai digunakan pada Senin, 12 Oktober 2020.

"Hari Senin ini (halte yang rusak) sudah bisa digunakan lagi temporer tapi belum keseluruhannya," kata Anies saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Oktober 2020. Halte Bundaran HI rusak parah karena dibakar massa saat aksi unjuk rasa massa Kamis, 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan: 46 Halte Rusak Imbas Demo UU Cipta Kerja, Kerugian Rp 65 Miliar

Anies mengatakan sebanyak 46 halte di Ibu Kota, rusak dan sebagian besar adalah milik PT Transjakarta. Kata Anies, dari puluhan yang rusak itu, tiga di antaranya harus dirombak total karena mengalami kerusakan yang berat.

Tiga halte yang rusak berat itu di antaranya, Halte Transjakarta Bundaran HI, Tosari dan Sawah Besar. Kerugian dari seluruh kerusakan halte mencapai Rp 65 miliar.

"Angkanya cukup besar. Ini bukan angka yang kecil, dan bisa dibilang ini halte terbaik di Indonesia yang rusak ini."

Hingga hari ini, kata dia, Halte Transjakarta dari Polda Metro Jaya sampai Bank Indonesia belum bisa melayani penumpang. Namun di sepanjang jalur tersebut penumpang masih bisa berhenti. "Tidak bisa menaikan penumpang karena tap-innya juga rusak karena aksi kemarin."

Anies memastikan pada Senin pekan depan halte sudah bisa digunakan meski baru separuhnya. "Separuhnya akan dipakai dan separuhnya dimulai pembangunan," ujarnya.