Polisi Belum Terima Laporan Soal Perempuan yang Hendak Bakar Balai Kota

Kamis, 29 Oktober 2020 10:12 WIB

Gedung Balai Kota DKI Jakarta. wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisan Sektor Gambir sampai hari ini belum menerima laporan mengenai percobaan pembakaran Balai Kota, Jakarta Pusat, oleh perempuan bernama Ernawati. Insiden percobaan pembakaran itu terjadi pada Selasa lalu.

"Kami belum terima laporan, hanya surat dari Balai Kota yang menjelaskan kejadian. Surat kami terima Selasa malam jam 22.30 WIB, sedangkan kejadian pagi harinya," ujar Kanit Reskrim Polsek Gambir Komisaris Gunarto saat dihubungi, Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Terpopuler Metro: Demo Tuntut Anies Baswedan Turun, Wanita Mau Bakar Balai Kota

Usai menerima surat pemberitahuan adanya percobaan pembakaran itu, Gunarto mencoba jemput bola dengan mendatangi Balai Kota pada Rabu pagi, 28 Oktober 2020. Namun niatnya untuk mengonfirmasi kejadian itu urung karena Balai Kota sudah tutup.

"Pernyataan dari Kepala Keamanannya, tutup karena cuti bersama," ujar Gunarto.

Advertising
Advertising

Tutupnya Balai Kota membuat Polsek Gambir belum menerima laporan tentang usaha pembakaran itu. Gunarto mengatakan polisi akan segera melakukan tindak lanjut temuan itu segera setelah Balai Kota buka kembali.

Sebelumnya, perempuan bernama Emawati diduga ingin membakar Blok G Balai Kota DKI pada Selasa, 27 Oktober 2020, sekitar pukul 12.20. Dari dalam tas wanita tersebut ditemukan bensin di dalam botol air mineral dan karton yang diduga ingin digunakan untuk membakar gedung Blok G Balai Kota.

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Budi Awaluddin menduga wanita itu mengalami gangguan mental. "Dari bahasanya dan tulisannya kami duga dia mengalami gangguan kejiwaan," kata Budi saat dihubungi, Rabu, 28 Oktober 2020.

Budi menuturkan wanita tersebut datang ke Blok G Balai Kota dengan tujuan ingin mengecek surat di Biro Ekonomi. Wanita paruh baya tersebut sempat melewati pemeriksaan X Ray. "Namun bensin yang dibawanya tidak terdeteksi. Kami kira itu air mineral."

Setelah sampai lantai 12, wanita tersebut langsung berbuat ulah dan teriak-teriak. Bahkan wanita itu juga mengancam ingin membakar gedung Balai Kota DKI.

Awalnya, wanita tersebut ingin ditenangkan oleh petugas keamanan dalam Blok G Balai Kota. Namun, wanita tersebut semakin mengamuk dan petugas pamdal pun meminta bantuan petugas polisi dan TNI yang berjaga.

"Saat bersama anggota polisi dan TNI, petugas keamanan merampas tasnya. Akhirnya ditemukan bensin di dalam botol dan kertas karton yang digulung yang diduga digunakan untuk membakar."

Lebih lanjut Budi menduga wanita tersebut mengalami gangguan mental karena bahasanya sulit dipahami. Bahkan di surat yang dibuatnya dia mengaku sebagai presiden dengan wakil presidennya Rhoma Irama. "Bahasanya juga parah. Tidak beraturan."

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

17 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

18 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya