Epidemiolog UI Sebut Kasus Covid-19 Landai Meski PSBB Longgar: Kuncinya Patuh 3M

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 30 Oktober 2020 08:08 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda Di Jalan dan Gerakan Peduli Kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) acara tersebut bertempat di Gelora Bung Karno dan Stasiun MRT Istora, Jumat (18/9).

TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menyampaikan jumlah kasus Covid-19 Jakarta masih melandai di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi.

Menurut dia, penurunan terjadi setelah dilakukan pengetatan PSBB hingga Jakarta kembali ke masa transisi.

"Memang trennya DKI sudan melandai," kata dia saat dihubungi, Kamis, 29 Oktober 2020.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat PSBB sejak 14 September 2020 lantaran kasus positif Covid-19 melonjak. Kapasitas tempat tidur isolasi juga kian menipis. Anies lalu menetapkan lagi PSBB transisi mulai 12 Oktober dengan pertimbangan menurunnya kasus aktif Covid-19.

Pandu mengatakan ada dua faktor yang memicu penurunan tersebut. Pertama, perilaku masyarakat yang disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Baca juga : Alasan Epidemiolog Khawatir Kasus Covid-19 DKI Tinggi Usai Libur Panjang

Dia memaparkan kepatuhan masyarakat menjalankan 3M menjelang pelonggaran PSBB mencapai 50 persen. "Setelah pelonggaran, minggu berikutnya 70 persen. Saya bilang, wah bagus nih pasti masih tetap melandai walaupun pelonggaran," ucapnya.

Rupanya, dia melanjutkan, kasus Covid-19 di Ibu Kota memang melandai. Dia mengacu pada data observasi terhadap perilaku masyarakat. Menurut Pandu, ada relawan yang terjun di beberapa titik pada jam tertentu untuk memantau masyarakat menerapkan 3M.

"Kami melihat, oh benar melandai, ini benar nih data monitoringnya," ucapnya.

Sayangnya, tutur dia, persentase perilaku masyarakat kembali menurun ke angka 60 persen. Dia was-was kasus Covid-19 Jakarta kembali meningkat. "Targetnya penduduk yang patuh 3M di atas 85 persen," ujar dia.

Faktor kedua adalah pemerintah DKI telah meningkatkan upaya memutus rantai penularan Covid-19 dengan melakukan 3T. 3T adalah tracing (pelacakan), testing (pengetesan), dan treatment (perawatan).

"Bagaimana mempertahankan melandai, itu dua kombinasi, 3T dan peningkatan penduduk yang patuh 3M," jelasnya.

Berita terkait

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

23 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

53 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya