Jalur MRT Jakarta Fase 2 Setidaknya Mau Lintasi 11 Cagar Budaya, Simak Lokasinya
Reporter
Adam Prireza
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 5 November 2020 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Konstruksi PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan setidaknya ada 11 bangunan cagar budaya baik yang akan dilewati maupun berada dekat dengan pembangunan rute fase 2 dari Bundaran Hotel Indonesia-Kota.
Menurut Silvia, bangunan cagar budaya itu berada di sepanjang koridor Jalan MH Thamrin, Monumen Nasional, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota Tua.
“Melihat itu memang kita harus bisa menghargai dan melindungi cagar budaya bangungan bersejarah sembari melakukan pembangunan MRT Jakarta fase 2,” kata Silvia dalam webinar pada Kamis, 5 November 2020.
Baca juga : Temuan Artefak Selama Proyek MRT Fase 2 Akan Dipamerkan
Adapun proyek MRT Jakarta Fase 2 terdiri dari Fase 2A (Bundaran HI-Kota) dan Fase 2B yang melanjutkan lintasan hingga ke depo di Ancol Barat, Jakarta Utara. Total akan ada delapan stasiun bawah tanah dengan panjang 7,8 kilometer.
Berdasarkan pemaparan Silvia, 11 cagar budaya itu dalah Tugu Jam Thamrin, Air Mancur Thamrin, Bank Indonesia, kawasan Monumen Nasional alias Monas, Museum Nasional, Istana Negara, Menara BTN, Gedung Arsip Nasional, Museum Bank Mandiri, serta Stasiun Jakarta Kota. Silvia mengatakan sejak awal perencanaan pihaknya bersama konsultan proyek MRT fase 2 telah menginvestigasi cagar budaya, baik di lapangan maupun berdasarkan dokumentasi.
Mereka juga telah berkonsultasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya dan Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI. Tujuannya, kata dia, untuk mendapatkan masukan, saran, serta langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melindungi cagar budaya.
Hal tersebut lantas dituangkan dalam dokumen kontrak antara MRT dengan kontraktor. “Sehingga kontraktor juga sudah tau bahwa ada keharusan melakukan investigasi secara detil di lapangan, ada keharusan untuk membuat tim khusus yang terdiri dari pakar-pakardan ahlinya yang berkompetensi untuk mendukung melakukan investigasi, analisa, dan rekomendasi tingkat lanjut,” ucap Silvia.
Ia mengatakan pihaknya juga sudah membentuk tim terpadu dari unsur kontraktor, PT MRT, Pemprov Jakarta, pakar, serta ahli cagar budaya.
Tim tersebut dibentuk dengan tujuan agar mereka dapat bergerak cepat dan mengambi keputusan manakala menemukan objek cagar budaya sehingga proyek MRT fase 2 dapat berjalan.