Fakta Penangkapan Begal Sepeda di Jakarta: 3 Tewas Ditembak, 2 Buron
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 8 November 2020 09:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meringkus 12 tersangka begal sepeda yang kerap berulah di Ibu Kota. Sebelumnya polisi telah menangkap 10 tersangka begal sepeda dari enam kasus. Sebanyak 13 kasus begal sepeda telah dilaporkan para korban kepada kepolisian.
Pengungkapan terbaru termasuk kasus pembegalan terhadap anggota TNI Angkatan Laut Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko. Dia menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Jejak Kejahatan 2 Pelaku Begal Sepeda Kolonel Marinir
Pelaku berusaha mengambil tas korban tapi gagal. Namun, Pangestu jatuh dari sepedanya dan mengalami luka-luka. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan polisi telah menangkap dua tersangka begal sepeda terhadap anggota TNI. Keduanya adalah RHS, 32 tahun dan RY alias R (39).
"Yang satu menggunakan kaos merah dan celana jin, satu lagi menggunakan jaket putih dan celana jin," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana sambil menunjukkan foto pelaku saat melakukan pembegalan, di kantornya, Sabtu, 7 November 2020. "Pelaku menggunakan sepeda motor."
Penangkapan itu didasarkan dari identifikasi rekaman CCTV yang telah dikantongi oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Dari rekaman CCTV yang dikantongi polisi, teridentifikasi ada 2 motor yang sempat mencoba mengambil barang berharga milik Kolonel Pangestu pada saat bersepeda di seberang Gedung Kementerian Pertahanan.<!--more-->
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua orang pelaku begal itu berinisial RHS (32) dan RY (39) yang keduanya merupakan warga kecamatan Senen. Penjambretan yang dialami oleh Pangestu Widiatmoko itu ramai diperbincangkan di media sosial instagram @jurnalisupdate.
Dalam video yang diunggah @jurnalisupdate terlihat korban terduduk di jalan dan mengalami luka di bagian kepalanya akibat peristiwa itu. Berikut sejumlah fakta dalam proses penangkapan begal sepeda di DKI Jakarta:
Tiga Orang Mati Ditembak
Dari jumlah tersangka itu, sebanyak tiga di antaranya tewas ditembak karena dianggap melawan saat akan ditangkap. "Dalam perjalanan ke rumah sakit meninggal, dan saat ini jenazahnya di Rumah Sakit Polri Kramatjati," Nana. Tiga tersangka yang meninggal adalah RAF, FA, dan ADN. Nana mengatakan, polisi akan menyerahkan jenazah para tersangka kepada keluarganya esok hari.
Polisi Sita 71 Ponsel dari Tersangka Begal Sepeda
Polisi menyita 71 ponsel yang diduga hasil kejahatannya dari 12 tersangka begal sepeda yang baru ditangkap. Nana mempersilakan para korban begal sepeda untuk mengambil ponsel mereka yang sempat dirampas tersangka.
"Misalnya masih punya akses yang menunjukkan sebagai pemilik handphone tersebut bisa mengambil di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata Kapolda Metro Jaya Nana di kantornya, Sabtu, 7 November 2020.<!--more-->
Tersangka Pemain Baru
Nana Sudjana mengatakan sebagian dari tersangka begal sepeda yang ditangkap merupakan orang-orang baru dalam dunia kriminalitas."Hasil kita lakukan BAP atau pemeriksaan, sebagian besar dari mereka memang pelaku curat (pencurian dengan pemberatan), tapi sebagian kecil pelaku baru ada kemungkinan karena situasi pandemi," ujar Nana.
Dua Pelaku Masih Buron
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, tersangka begal sepeda terhadap Pangestu tidak hanya dilakukan oleh RHS dan RY. Polisi disebut masih mengincar tersangka lain."Dua pelakunya sudah kita tahan, dan dua lagi masih kita lakukan pengejaran," kata Yusri.
Kedua tersangka pembegalan terhadap Pangestu dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya. Salah satu pelaku, yakni RY mengaku tidak mengetahui bahwa korban yang diincarnya merupakan anggota TNI. "Tidak tahu, Pak," kata RY.
IMAM HAMDI | YUSUF MANURUNG | ANTARA