Wali Kota Bekasi Mau Buka Sekolah Tatap Muka Meski Zona Merah, Pertimbangannya?

Rabu, 11 November 2020 15:24 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Project Manager PT PT Istaka Minarasindo Kun Endra dan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar meninjau lokasi penemuan struktur bangunan bata lama di Stasiun Bekasi, Senin, 10 Agustus 2020. Foto: Humas Kota Bekasi

TEMPO.CO, Bekasi -Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengisyaratkan akan membuka kegiatan bejalar tatap muka, meskipun wilayahnya masih berada di zona merah penularan Covid-19.

"Kami melihatnya, proses belajar mengajar secara langsung (tatap muka) sudah bisa dimungkinkan," kata Rahmat Effendi di Bekasi pada Rabu, 11 November 2020.

Indikatornya, menurut Rahmat, presentase warganya yang terpapar Covid 19 sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk yang mencapai 2,4 juta jiwa.

Baca juga : Maklumat Wali Kota Bekasi Tak Diperpanjang, Jam Malam Tetap Berlaku

"Angka kematiannya rendah, kesembuhannya tinggi. Itu yang menjadi pertimbangan," kata Rahmat lagi.

Rahmat menyebut, secara kumulatif kasus Covid 19 di Kota Bekasi yang ditemukan sebanyak 7538 dengan angka kematian pasien 143 atau dua persen. Adapun kasus sembuh sebanyak 6.933 atau 93 persen, sementara sisanya 460 masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.

Advertising
Advertising

"Kalau sekarang 7.538 kasus, melihatnya di angka 2,4 juta penduduk. Kita bisa mengendalikan," kata dia.

Ia menyebut, pengendalian penularan virus corona di Kota Bekasi berjalan dengan baik. Hal ini, menurut dia, tidak lepas dari upaya pemerintah yang menggelar tes secara masif dari kontak erat maupun secara acak.

"Infrastuktur juga lengkap, kemudian kami memutuskan tidak memperpanjang penggunaan hotel sebagai tempat isolasi, karena okupansinya rendah," kata Rahmat.

Pembukaan sekolah, kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, melihat kondisi pelajar di lapangan. Ia menyebut, kalangan menengah ke bawah terbebani masalah perekonomian. Mulai dari kebutuhan ponsel hingga kuota. Sementara kalangan menengah ke atas, kata dia, ada perubahan kebiasaan yang membuat pemahaman menjadi berkurang.

"Kami melihat kondisi anak-anak yang ada yang belajar melalui daring ini sangat tidak produktif," kata Rahmat Effendi.

Karena itu, ia pemerintah daerah akan bersurat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayan supaya membolehkan sekolah menggelar sekolah tatap muka. Syaratnya infrastuktur tersedia dan wajib menjalankan 3 M.

ADI WARSONO

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

27 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Bawaslu Segera Periksa Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Soal Kasus Pamer Jersey Nomor 2

15 Januari 2024

Bawaslu Segera Periksa Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Soal Kasus Pamer Jersey Nomor 2

Bawaslu Kota Bekasi hanya punya waktu 14 hari kerja untuk menentukan apakah ada pelanggaran netralitas ASN dalam kasus jersey nomor 2 itu.

Baca Selengkapnya

Camat Ini Klaim Tidak Ada Perintah untuk Pamer Jersey Nomor Punggung 2 Bareng Pj Wali Kota Bekasi

10 Januari 2024

Camat Ini Klaim Tidak Ada Perintah untuk Pamer Jersey Nomor Punggung 2 Bareng Pj Wali Kota Bekasi

Camat Pondok Melati memenuhi panggilan Bawaslu Kota Bekasi hari ini. Dia mengklaim tak ada yang memerintahkan untuk pamer jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya

Kasus Jersey Penjabat Wali Kota dan 10 Camat, PDIP Kota Bekasi Was-was Bawaslu

5 Januari 2024

Kasus Jersey Penjabat Wali Kota dan 10 Camat, PDIP Kota Bekasi Was-was Bawaslu

Ketua PDIP Kota Bekasi, Tri Adhianto, berjanji mengawal kasus foto Penjabat Wali Kota Bekasi bersama sejumlah ASN pamer jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

5 Januari 2024

Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

Bawaslu memeriksa beberapa kasus yang diduga langgar aturan kampanye, seperti Gibran bagi-bagi susu di CFD, Gus Miftah bagi-bagi uang di Pamekasan.

Baca Selengkapnya

Kasus Foto Pj Wali Kota Bekasi dan 10 Camat Pamer Jersey Nomor 2, Bawaslu Kumpulkan Bukti

4 Januari 2024

Kasus Foto Pj Wali Kota Bekasi dan 10 Camat Pamer Jersey Nomor 2, Bawaslu Kumpulkan Bukti

Bawaslu Bekasi menyebut terdapat 13 orang yang dilaporkan dalam kasus foto jersey nomor 2 tersebut.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Bekasi Siap Dijatuhi Sanksi Kasus Foto dengan ASN Pamer Jersey 02

3 Januari 2024

Pj Wali Kota Bekasi Siap Dijatuhi Sanksi Kasus Foto dengan ASN Pamer Jersey 02

Foto pamer jersey nomor 2 itu diambil ketika ASN Kota Bekasi bermain sepak bola di Stadion Patriot Candrabhaga, 29 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Viral Foto ASN Kota Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, 11 Camat Diduga Tak Netral

3 Januari 2024

Viral Foto ASN Kota Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, 11 Camat Diduga Tak Netral

Bawaslu Kota Bekasi terima laporan ada 12 orang yang diduga melanggar aturan netralitas ASN saat foto jersey nomor 2 di Stadion Patriot.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan Pj Wali Kota Bekasi Soal Viral Foto ASN Pamer Jersey Nomor Punggung 2

3 Januari 2024

Begini Penjelasan Pj Wali Kota Bekasi Soal Viral Foto ASN Pamer Jersey Nomor Punggung 2

Viral di media sosial foto ASN Bekasi dan Pj Wali Kota Bekasi sedang memamerkan jersey nomor punggung 2. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya