Rekonstruksi Penusukan Pendukung Paslon Wali Kota Makassar, Begini Pesan Pelaku

Sabtu, 14 November 2020 09:34 WIB

Polisi melakukan rekonstruksi kasus penusukan terhadap salah seorang pendukung Paslon Walkot Makassar di depan Stasiun Kompas TV, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat, 13 November 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus penusukan terhadap MM, 48 tahun, pendukung pasangan calon (paslon) Wali Kota Makassar. Penusukan hingga korban sekarat itu terjadi di dekat Stasiun Kompas TV, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu, 7 November 2020.

Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, itu para pelaku yang berjumlah 4 orang memeragakan kasus itu.

"Total ada 12 adegan yang diperagakan di rekonstruksi hari ini," ujar seorang penyidik yang memimpin jalannya reka adegan itu, Jumat, 13 November 2020.

Adegan rekonstruksi itu dimulai dari kedatangan otak kasus penusukan berinisial MNM ke Jakarta dari Makassar pada Kamis, 5 November 2020. Saat tiba di Jakarta, tersangka MNM mengirimkan video penghinaan yang dilakukan korban MM kepada tersangka F.

Dalam video tersebut, MNM juga berpesan untuk menghabisi korban. "Kalau anak-anak punya kesempatan, hantam orang ini," kata penyidik menirukan ucapan MNM.

Advertising
Advertising

Usai menyampaikan pesan tersebut ke teman-temannya di grup WhatsApp, seorang tersangka lain berinisial AP mengirimkan pesan untuk berkumpul di daerah Pesing, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 November sekitar pukul 14.00.

<!--more-->

Dalam pertemuan tersebut, hadir MNM dan 6 pelaku lainnya. MNM memerintahkan mereka untuk melakukan penusukan dan menjanjikan uang sebagai imbalannya.

Pada pukul 18.30, tersangka F melakukan eksekusi dan menikam korban. Usai menikam korban, tersangka F kemudian pergi melarikan diri bersama tersangka JH.

Polisi melakukan rekonstruksi kasus penusukan terhadap salah seorang pendukung Paslon Walkot Makassar di depan Stasiun Kompas TV, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat, 13 November 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Beberapa hari setelah kejadian, polisi berhasil meringkus para pelaku penikaman dari sejumlah lokasi berbeda di Jabodetabek pada 8 - 12 November 2020. Pelaku berinisial S meninggal saat dalam proses penahanan.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat mengatakan S mengalami sesak napas dan sempat dirawat di rumah sakit.

Polisi masih memburu dua tersangka kasus kekerasan Pilkada Makassar ini, berinisial R dan JH.

Tindak kekerasan di antara pendukung paslon Wali Kota Makassar ini tetap terjadi meski KPU Kota Makassar memindahkan lokasi debat perdana Pilkada Makassar 2020 ke Jakarta. Komisioner KPU Kota Makassar Gunawan Mashar mengatakan pemindahan lokasi debat ni demi mengantisipasi tensi tinggi di antara para pasangan calon.

Baca juga: Polisi Tangkap 5 Terduga Penusuk Pendukung Paslon Wali Kota Makassar

Kepada keempat tersangka kasus penusukan ini, polisi menjeratnya dengan Pasal 170 KUH dan atau Pasal 351 Ayat (2) KUHP dan atau Pasal 355 Ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya luka berat dengan ancaman pidana 12 tahun. Lalu mereka juga dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara 20 tahun.

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

1 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

9 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

11 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

12 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

Polisi menjerat RMS dengan pasal perampasan dan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup penjara.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

12 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

12 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Mal di Sydney Lokasi Penikaman Massal Kembali Dibuka

16 hari lalu

Mal di Sydney Lokasi Penikaman Massal Kembali Dibuka

Mal Bondi Westfield di Sydney, Australia kembali dibuka setelah insiden penikaman massal oleh pria gangguan jiwa pada Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

17 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya