Polisi dan TNI Bantah Terjadi Kekerasan Saat Penertiban Baliho Rizieq Shihab

Minggu, 22 November 2020 13:33 WIB

Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta, Jumat 20 November 2020. Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Kapendam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra membantah isu yang menyebut telah terjadi tindak kekerasan terhadap prajurit TNI saat melakukan penertiban spanduk dan baliho Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada Jumat, 20 November 2020 lalu. Ia mengatakan proses pencopotan baliho ilegal itu berjalan lancar tanpa hambatan.

"Jadi tidak benar kalau ada yang bilang ada pemukulan kepada aparat TNI," ujar Herwin saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 November 2020.

Baca Juga: Baliho Rizieq Dicopot TNI, Anggota DPRD: Anies Baswedan Tak Mampu

Sementara itu Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Singgih Hermawan juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan polisi tak mendapat adanya informasi aksi pemukulan tersebut."Sampai saat ini belum ada laporan soal itu," kata Singgih.

Isu soal pemukulan kepada aparat TNI oleh warga saat penertiban baliho Rizieq Shihab, berawal dari sejumlah warga yang Tempo temui di Petamburan III pada Sabtu malam tadi. Warga mengomentari soal kedatangan aparat TNI dan kepolisian menjelang tengah malam ke rumah Rizieq Shihab.

Advertising
Advertising

"Kayaknya mau datang cari yang pukulin tentara kemarin," ujar Tri (bukan nama sebenarnya), warga Petamburan III yang Tempo temui di lokasi.

Tri menjelaskan saat penertiban spanduk dan baliho Rizieq Shihab oleh TNI, sejumlah anggota FPI sempat melakukan perlawanan. Ia mengatakan ada dua aparat yang menjadi korban pemukulan."Yang dipukul itu ketinggalan rombongan. Kemarin kejadiannya," ujar Tri.

Nur (bukan nama sebenarnya), warga Petamburan III lainnya, juga membenarkan ucapan Tri. Menurut dia, pemukulan terjadi tak lama setelah baliho Rizieq ditertibkan.

"Saya bukan FPI, saya cuma lihat doang. Yang mukulin pakai baju loreng, yang dipukul juga pakai baju loreng," kata Nur.

Sementara itu Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam atau FPI Aziz Yanuar juga membantah ada aksi pemukulan terhadap anggota TNI saat penertiban spanduk dan baliho Rizieq Shihab. Ia menjelaskan tujuan kedatangan polisi dan TNI jelang tengah malam itu untuk meminta Rizieq melakukan tes swab. Aparat keamanan yang datang tersebut adalah Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri.

Aziz menerangkan FPI menolak melakukan tes tersebut. Selain karena merasa sehat dan baik-baik saja, pelaksanaan tes dilakukan di waktu yang tak masuk akal. "Kan gila, orang baik-baik aja dicari-cari kesalahannya," kata dia.

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

11 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

19 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

1 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya