Jika Rizieq Shihab Tolak Tes Swab, Wagub DKI: Ada Denda Rp 5 Juta

Senin, 23 November 2020 15:40 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan keterangan kepada jurnalis saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Seni, 23 November 2020. Ahmad Riza Patria dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta -Wagub DKI Jakarta Riza Patria mengatakan pihaknya akan medenda pihak yang menolak dilakukan tes swab, termasuk Rizieq Shihab.

Aturan itu juga berlaku untuk masyarakat yang menolak divaksin Covid-19.

"Itu ada aturan dendanya maksimal Rp 5 juta. Bahkan kalau ada tindakan kekerasan, bisa sampai Rp 7 juta," ujar Riza di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 23 November 2020.

Riza menuturkan, pelaksanaan tes swab wajib dilakukan kepada masyarakat yang merasa memiliki gejala Covid-19. Tes itu dapat dilakukan di puskesmas, RSUD, atau Polda dan Kodam Jaya.

Baca juga: Satgas Ajak Warga yang Mendatangi Acara Rizieq Shihab Tes Swab

Advertising
Advertising

"Yang penting lakukan swab untuk memastikan keselamatan dirinya, keluarganya, lingkungannya," kata Riza.

Pernyataan Riza ini untuk menanggapi pernyataan pihak Rizieq Shihab yang menolak melakukan tes swab. Hal ini terungkap saat Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri mendatangi rumah Rizieq pada Sabtu malam, 21 November 2020.

Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono mengatakan permintaan agar Rizieq melakukan tes karena baru saja bertemu orang banyak dan dikabarkan sedang sakit.

"Maka kami mendatangi, kami mengecek, diduga loh, ya, diduga ya bisa terpapar gitu, loh. Kemudian kami sarankan untuk dites swab. Tadi dari pihak itu ada sedikit (penolakan)," kata Margiyono.

Sementara itu, Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam atau FPI Aziz Yanuar mengatakan pihaknya menolak permintaan polisi itu. Selain karena merasa sehat dan baik-baik saja, penolakan dilakukan karena aparat akan melaksanakan tes dilakukan di waktu yang tak masuk akal.

"Kan gila, orang baik-baik aja dicari-cari kesalahannya," kata Aziz.

Pihaknya menyatakan Rizieq Shihab akan melakukan test swab secara mandiri. Namun belum diketahui apakah Rizieq sudah melakukan tes tersebut.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya