Pengamat Nilai Polisi Kecolongan di Acara Rizieq Shihab

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 November 2020 22:10 WIB

Jamaah mulai memadati Jl KS Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu, 14 November 2020. Massa mulai berdatangan untuk mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad nikah anak dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yakni Syarifah Najwa Shihab. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lingkar Madani Ray Rangkuti berpendapat, polisi kecolongan sehingga terjadi kerumunan dalam acara yang melibatkan Rizieq Shihab.

Menurut dia, polisi harusnya tidak perlu menunda penindakan dengan alasan belum adanya instruksi dari Satgas Covid-19 atau pemerintah DKI Jakarta. Karena faktanya, kata dia, terjadi kerumunan di acara itu.

"Ada kerumunan yang mengancam warga," ujar Ray kepada Tempo, Selasa, 24 November 2020.

Baca juga: Wagub DKI: Penurunan Baliho Tanggung Jawab Satpol PP

Selain itu, Ray mengatakan bahwa penurunan baliho Rizieq Shihab juga harusnya dilakukan polisi berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP DKI Jakarta. Tidak dijalankannya tugas itu oleh polisi, kata dia, sehingga mengundang TNI terlibat.

Advertising
Advertising

"Mestinya yang merasa dilangkahi itu polisi, bukan malah dimaklumi seperti yang dinyatakan Kapolda Metro Jaya," kata Ray.

Atas aksi penurunan baliho Rizieq Shihab, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya yang baru Inspektur Jenderal Fadil Imran, memang menyatakan dukungan terhadap Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurrahman. Pernyataan itu disampaikan pada hari pertama Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda menggantikan Nana Sudjana.

"Pasti tujuannya baik untuk Republik ini, untuk negara ini," ujar Fadil di kantornya, Jumat, 20 November 2020.

Ray menambahkan, ada dua faktor yang menjadi akar tidak profesionalnya polisi. Pertama, polisi memiliki watak dwifungsi, di mana banyak anggotanya yang menduduki jabatan-jabatan politis. Kedua, kata dia, polisi terlalu sibuk mengurusi hal-hal berbau politik.

"Sehingga pekerjaan lapangan kurang mendapat perhatian," kata dia.

Berita terkait

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

15 hari lalu

Kilas Balik Hari Hansip yang Berganti Nama Jadi Linmas atau Perindungan Masyarakat

Pada 12 Agustus 1972 keluar Kepres No. 55 tahun 1972 tentang penyempurnaan organisasi Hansip, fungsi utamanya perlindungan masyarakat (Linmas)

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

17 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

18 hari lalu

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

18 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

19 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Masih Soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Mudah Meledak?

25 hari lalu

Masih Soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Mudah Meledak?

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan sebut kebakaran disertai ledakan gudang peluru akibat amunisi kedaluwarsa. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Pangdam Jaya Mohamad Hasan Disorot Setelah Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Ini Profilnya

34 hari lalu

Pangdam Jaya Mohamad Hasan Disorot Setelah Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Ini Profilnya

Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mendapat perhatian setelah terjadi ledakan gudang peluru milik Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana

34 hari lalu

10 Fakta Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik, Sabtu lalu. Pangdam Jaya sebut ini penbyebabnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Panglima TNI, hingga Pakar Militer Tanggapi Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya

34 hari lalu

Jokowi, Panglima TNI, hingga Pakar Militer Tanggapi Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor kemarin memantik tanggapan serius dari Jokowi, Panglima TNI hingga pakar militer.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

34 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya