Akali Pemeriksaan Polisi Bekasi, Massa Aksi 1812 Pergi Demo Tanpa Bawa Atribut
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 18 Desember 2020 12:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakapolres Bekasi AKBP Alfian Nurrizal mengatakan banyak peserta demo Aksi 1812 yang berangkat ke Jakarta tanpa mengenakan atribut. Hal ini membuat polisi kesulitan menyaring mereka di perbatasan untuk dilakukan rapid test.
"Memang mereka sekarang sudah belajar dari pengalaman, mereka tidak gunakan atribut. Jadi kami akan selektif terus, kalau kami lihat ada kendaraan roda dua dan roda empat yang dicurigai, akan kami hentikan," ujar Alfian saat dihubungi, Jumat, 18 Desember 2020.
Untuk mencegah kerumunan demo Aksi 1812 di Jakarta, Polres Bekasi melakukan penyekatan di delapan titik perbatasan Jakarta-Bekasi untuk memeriksa dan melakukan rapid test kepada massa unjuk rasa yang digelar FPI dan ANAK NKRI itu.
Alfian menjelaskan, jika hasil rapid test pengunjuk rasa itu reaktif, mereka akan dibawa ke GOR Bekasi untuk tes swab. Kalau terkonfirmasi positif Covid-19, demonstran akan langsung diisolasi.
"Kami telah siapkan 5.000 rapid test untuk mereka," kata Alfian.
Untuk menjaring para demonstran itu, Alfian mengatakan Polres Bekasi mengerahkan 278 personel polisi, 60 personel TNI, 85 personel Satpol PP, dan 60 personel Dinas Perhubungan.
<!--more-->
Mereka disebar di delapan titik, antara lain pintu tol Bekasi Barat 1, Bekasi Barat 2, Bekasi Timur, pintu Pondok Gede Jatiwaringin, perbatasan Sumber Arta dengan duren sawit, perbatasan Cakung dengan Medan Satria, pintu Tol Pondok Gede 2, dan Jati Asih 2.
Sampai siang ini, Alfian mengatakan Polres Bekasi belum menemukan ada pendemo yang hasil rapid test-nya reaktif atau membawa senjata tajam.
Kemarin, Polda Metro Jaya menangkap dua pria berinisial ABA dan RP di Jalan Darmawangsa, Jakarta Selatan, karena dianggap mencurigakan. Salah satu pria yang ditangkap mengenakan kaos dengan tulisan 'Pecinta Habib Bahar (PHB), Korda Perbatasan Garut-Bandung'.
"Saat dilakukan penggeledahan ditemukan senjata tajam," kata Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budi Sartono saat dikonfirmasi, Kamis petang, 17 Desember 2020.
Budi menjelaskan, polisi menangkap kedua pria yang berboncengan sepeda motor itu karena gerak-geriknya mencurigakan.
Baca juga: Cegah Demo Aksi 1812, Kapolda Metro Jaya Siap Temui Perwakilan FPI dan ANAK NKRI