Penyebab Kawasan Puncak Bogor Kerap Macet

Selasa, 29 Desember 2020 11:03 WIB

Petugas gabungan melakukan pengcekan hasil rapid test antigen pengendara yang akan menuju Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 25 Desember 2020. Pemerintah Kabupaten Bogor mewajibkan wisatawan yang akan memasuki kawasan puncak untuk menunjukkan hasil negatif rapid test antigen sebagai antisipasi penularan Covid-19 pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Bagi wisatawan yang tak bisa menunjukkan diharuskan menjalani rapid test antigen di posko yang telah disediakan atau memutar balikkan kendaraannya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor Danni Rachmat menyampaikan beberapa penyebab kemacetan di kawasan Puncak. Faktor pertama karena area parkir yang tidak tertata.

"Kapasitas jalan kecil," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa, 29 Desember 2020.

Baca Juga: Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, Seratusan Wisatawan Tujuan Puncak Dipulangkan

Kemudian tidak ada fasilitas bagi pejalan kaki, tempat pemberhentian bagi angkutan umum tak tersedia, serta pedagang kaki lima atau PKL memadati kiri dan kanan jalan nasional puncak.

Menurut Danni, ada tiga kecamatan yang kerap dipadati pelancong. Ketiganya adalah kecamatan Ciawi, Cisarua, dan Megamendung. Pemerintah Kabupaten Bogor, lanjut dia, menyebut tiga kecamatan ini sebagai kawasan pariwisata puncak.

Advertising
Advertising

"Kecamatan ini yang selalu macet terutama saat weekend," ucap dia.

Hari ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggelar diskusi virtual guna menggali solusi persoalan kemacetan kawasan puncak Bogor dari pelbagai sisi. Diskusi tersebut menghadirkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai pembicara kunci.

Kemudian diskusi berlanjut dengan pemaparan dari Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bogor Danni Rachmat, sejarawan JJ. Rizal, antropolog Aris Arif Mundayat, dan pengamat transportasi Darmaningtyas.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

18 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

3 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

5 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

13 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

15 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

15 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

15 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya