Wali Kota Bekasi Menolak Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama, Ini Alasannya

Kamis, 7 Januari 2021 14:57 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Project Manager PT PT Istaka Minarasindo Kun Endra dan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar meninjau lokasi penemuan struktur bangunan bata lama di Stasiun Bekasi, Senin, 10 Agustus 2020. Foto: Humas Kota Bekasi

TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku siap menjadi penerima vaksin Covid-19 setiap saat. Namun, pada vaksinasi Covid-19 gelombang pertama ini, Rahmat memilih memberikan kesempatan terlebih dulu kepada tenaga kesehatan di Bekasi.

"Saya kapan saja boleh, tetapi seharusnya pemimpin itu belakangan, karena tidak mementingkan kepentingan pemimpin harus divaksin lebih dulu, sementara tenaga kesehatannya belakangan," ucap Rahmat di Bekasi, Kamis, 7 Januari 2021.

Menurut dia, tenaga kesehatan menjadi prioritas utama karena menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Mereka rentan terpapar karena setiap hari bertemu dengan pasien Covid-19 maupun pasien umum.

"Jangan dianggap nanti takut, karena yang penting dulu adalah siapa yang setiap hari berhubungan dengan pandemi Covid-19 ini, berarti kan tenaga kesehatan yang seharusnya mendapatkan dulu," kata Rahmat Effendi.

Wali Kota Bekasi itu menyebutkan, Kementerian Kesehatan telah menetapkan belasan ribu tenaga kesehatan di Kota Bekasi akan menerima vaksin Covid-19 gelombang pertama. Jika vaksin itu dialihkan untuk wali kota, jatah untuk tenaga kesehatan menjadi berkurang.

Advertising
Advertising

"Kalau saya ambil, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan," ujar Rahmat Effendi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 di Kota Bekasi tercatat 11.983 orang.

"Saat ini semuanya masih dalam tahap persiapan," katanya. Hingga sekarang, posisi vaksin Covid-19 masih berada di PT Biofarma, Bandung.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Ada, Epidemiolog: Perjalanan Pandemi Masih Panjang

Menurut Dezy, vaksin Covid-19 akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Sepanjang pandemi, ada 348 tenaga kesehatan di Kota Bekasi terpapar Covid-19. Rinciannya 181 orang perawat, 72 dokter, 50 pramusaji, 15 bidan, 15 staf dinas kesehatan, 9 analisis kesehatan, 9 admin, dan rekam medis serta tim kesehatan keliling masing-masing satu orang.

ADI WARSONO

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

18 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

18 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

28 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

41 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya