Tim SAR gabungan memindahkan kantong berisi serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Posko Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 14 Januari 2021. Tim SAR gabungan menyerahkan temuan serpihan pesawat dan kantong jenazah dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. Temuan itu di serahkan ke Posko JICT, Jakarta Utara dari kapal Basarnas dan kapal Polairut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas mengevakuasi 17 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada hari kedelapan misi pencarian pesawat yang jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Yang diserahkan kepada kami berupa 17 kantong 'body part', tiga kantong serpihan kecil, kemudian satu kantong berupa properti berupa dokumen dan pakaian," Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, 16 Januari 2021.
Rasman menjelaskan jenazah maupun properti yang ditemukan oleh Tim Basarnas akan diserahkan kepada tim DVI dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Selanjutnya saya serahkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, Kapal Negara (KN) Trisula dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menemukan tujuh potong pakaian yang diduga adalah milik penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, puing pesawat yang tengah dikumpulkan Tim Basarnas itu diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.