Badan Geospasial: Gunung Mas Puncak Bogor Belum Lepas Ancaman Banjir Bandang

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 25 Januari 2021 11:38 WIB

Warga melihat kondisi jalan pasca banjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Januari 2021. Dalam sejumlah video yang beredar luas, nampak banjir bandang membawa material air bercampur lumpur dan ranting pohon mengalir deras di kawasan agrowisata itu. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Informasi Geospasial (BIG) menyatakan bahwa Kampung Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lepas dari ancaman banjir bandang.

Karenanya upaya mitigasi bencana di daerah Gunung Mas Puncak itu mesti diperkuat.

"Wilayah ini secara alami berada pada wilayah outlet (keluaran) yang berupa jalur buangan material dan air dari daerah hulu di atasnya, sehingga dari sisi ekosistem di wilayah ini berpotensi kembali terjadi banjir bandang di kemudian hari," kata Koordinator Informasi Geospasial Tematik Bidang Kebencanaan BIG Ferrari Pinem dalam siaran pers BIG yang diterima di Jakarta, Senin, 25 Januari 2021.

Pada 19 Januari 2021 banjir bandang melanda Kampung Gunung Mas setelah hujan dengan intensitas 50 sampai 100 milimeter per hari mengguyur daerah itu.

Tim dari Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik Badan Informasi Geospasial melakukan kaji cepat mengenai banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas, kampung yang berada di jalur buangan material air dari daerah hulu.

Kampung itu berada di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisampay, yang merupakan bagian dari hulu DAS Ciliwung.

Area perbukitan di bagian atas Kampung Gunung Mas merupakan wilayah tangkapan hujan yang bentuknya seperti cekungan mangkok. Hujan yang tertangkap pada cekungan itu mengalir melalui titik keluaran air yang melewati Kampung Gunung Mas.

Menurut kajian BIG, wilayah hulu kampung itu merupakan sumber material dan air yang mengalir ke bawah berada pada kelerengan terjal hingga sangat terjal (>45 persen hingga >60 persen) sehingga gaya gravitasi berpotensi membawa material jatuh ke bawah dan menimbulkan kerusakan.

Baca juga : Posko Pengungsian Korban Banjir Bandang di Gunung Mas Puncak Didirikan di 5 Lokasi

Selain dari pola aliran dan kemiringan lereng, tim BIG menyatakan, faktor morfometri DAS lain yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian banjir bandang di Gunung Mas adalah bentuk Sub DAS Cisampay yang radial (bulat).

Karakteristik DAS yang berbentuk bulat mengakibatkan waktu konsentrasi air permukaan menuju ke satu titik hampir bersamaan.

Itu berarti bila hujan merata di seluruh sub DAS maka air hujan yang menjadi aliran permukaan tersebut akan bertemu di satu titik pertemuan aliran dalam waktu relatif bersamaan.

Wilayah terdampak banjir di Gunung Mas juga merupakan sistem lahan pegunungan stratovulkanik berbatuan intermediet/basa yang tertoreh kuat dengan morfologi permukaan berupa sisa aktivitas gunung api tua yang sudah terkikis.

Warga menyelamatkan barangnya pasca banjir bandang di Kampung Gunung Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Januari 2021. Akibat kejadian ini, ratusan warga terpaksa mengungsi. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Pola dinding melingkar dan terbuka ke arah barat laut mengindikasikan bentukan kawah tua dari sebuah aktivitas erupsi gunung api pada masa lampau.

Tubuh gunung api strato itu terbentuk dari lapisan-lapisan endapan material dari aktivitas gunung api seperti endapan lahar dan lava.

Sisa-sisa material yang ditemukan di daerah terdampak bencana menunjukkan bahwa pada saat banjir bandang material tersebut terbawa arus bersama dengan tetumbuhan yang ada di daerah lereng atas.

Berdasarkan hasil kaji cepat itu, BIG merekomendasikan penguatan mitigasi dan penyediaan sistem peringatan dini banjir bandang dan tanah longsor di daerah Gunung Mas.

ANTARA

Berita terkait

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

7 jam lalu

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

Sebanyak 202 orang di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan terjangkit penyakit diare. Lima balita meninggal karena dehidrasi parah saat diare.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

15 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

3 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

15 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

15 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

20 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

21 hari lalu

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.

Baca Selengkapnya

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

29 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya

8 Tempat Ngopi di Puncak Bogor, Cocok Buat Nongkrong

35 hari lalu

8 Tempat Ngopi di Puncak Bogor, Cocok Buat Nongkrong

Berikut ini beberapa tempat ngopi di Puncak Bogor yang bisa Anda kunjungi. Cocok untuk nongkrong bersama teman atau pasangan.

Baca Selengkapnya