Ragam Modus Prostitusi Anak: Lowongan Kerja, Media Sosial hingga Dipacari Dahulu

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 4 Februari 2021 16:50 WIB

Ilustrasi prostitusi anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah mengungkapkan modus yang digunakan pelaku untuk menjerat anak dalam prostitusi beragam. Namun secara garis besar, kata dia, rekrutmen dilakukan secara offline dan sebagian besar kasusnya menggunakan jaringan online.

"Berupa media sosial dengan modus lowongan kerja atau jaringan prostitusi online menggunakan platform media sosial," kata Ai dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Februari 2021.

Ai melanjutkan, modus lain yang digunakan pelaku adalah dengan melemahkan relasi kuasa. Caranya, kata dia, anak dipacari dahulu. Kemudian, ada pula modus anak mengajak anak atau peer recruitment, kondisi anak yang putus sekolah dan masih pelajar, serta anak dari keluarga tanpa pengasuhan positif atau lari dari keluarganya.

Baca juga: Kasus Prostitusi Anak, Muncikari Rekrut Korban dari Cirebon hingga Bali

"Berikutnya lingkungan dan pergaulan yang mendukung gaya hidup hedonis dan dapat penghasilan instan."

Advertising
Advertising

Ai mengatakan kasus prostitusi anak tengah marak saat ini di beberapa wilayah di Indonesia. Di Pontianak, kata dia, terdapat 79 orang anak yang terlibat kasus prostitusi, baik sebagai korban, saksi maupun pelaku. Data ini didapatkan dari hasil 14 kali penertiban Kepolisian sejak Juli 2020.

"Kemudian di Jakarta, operasi yustisi Polsek Cempaka Putih mengungkap dugaan 47 anak dalam jaringan prostitusi di Apartemen Green Pramuka Jakarta," kata Ai.

Masih di Jakarta, lanjut Ai, empat anak diamankan di kawasan Sunter dalam kasus prostitusi. Berikutnya di Mojokerto dan Sidoarjo, 36 anak menjadi korban prostitusi dalam kasus yang saat ini masih ditangani kepolisian.

"Dengan pola reseller online di kos-kosan yang kini sedang ditangani Polda Jawa Timur," kata Ai.

Ai berujar hasil pengawasan secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 tak menyurutkan maraknya kasus trafficking dan eksploitasi anak. Hasil tabulasi data pengawasan KPAI mencatat terdapat 149 kasus sampai dengan 31 Desember 2020.

Atas fenomena ini, KPAI mendorong para pemangku kepentingan untuk memastikan anak mendapatkan pemenuhan layanan rehabilitasi psiko-sosial dengan memenuhi protokol kesehatan. Terutama, intervensi kesehatan reproduksi fisik dan psikologis. Dia juga meminta aparat penegak hukum mengungkap kasus protitusi anak ini hingga ke akarnya.

Berita terkait

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

11 jam lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

16 jam lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

20 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

1 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

2 hari lalu

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

Content Creator atau pembuat konten Mirah Ayu Nanda Anindita berbagi tips cara meraup cuan di Afiliasi Shopee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

3 hari lalu

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

David Corenswet, pemeran Superman yang baru kerap menyuarakan isu sosial dan politik di media sosial

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

3 hari lalu

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

Bagaimana Met Gala memicu Blockout 2024 di media sosial - sebuah aksi digital untuk menentang kebungkaman para selebritas terhadap Gaza.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

5 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

5 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya