Alasan Bogor Pilih Ganjil Genap Ketimbang Lockdown

Jumat, 5 Februari 2021 20:30 WIB

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Edi Nursalam (kanan) bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kedua kiri) saat memantau operasional perjalanan KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 20 April 2020. Pemantauan pada hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor tersebut menunjukkan adanya penurunan drastis penumpang KRL Commuter Line yang mencapai 85 persen per hari sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor mulai besok menerapkan kebijakan ganjil genap untuk semua kendaraan yang melintas. Kebijakan ini diambil demi menurunkan laju kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kota Hujan.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, aturan baru itu dipilih karena lebih ideal ketimbang melaksanakan karantina wilayah atau lockdown. "Sehingga kami mampu mengendalikan pandemi dengan ekonomi masyarakat tetap berjalan," ujar Dedie kepada Tempo, Jumat, 5 Februari 2021.

Dedie beralasan, jika dilakukan lockdown total belum tentu juga akan mengurangi laju kasus Covid-19. Dedie mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih minim. "Kami fokuskan PPKM, peningkatan 3M dan 3T serta maksimalkan PPKM skala mikro tingkat RT dan RW," ujar dia.

Baca juga: Ganjil Genap Akhir Pekan Seperti Kota Bogor Tidak Ada Dalam Rencana DKI

Adapun ganjil genap, adalah upaya pengetatan di pintu masuk Kota Bogor untuk mengantisipasi penyebaran transmisi lokal.

Advertising
Advertising

Kombinasi PPKM dan ganjil genap, kata Dedie, adalah upaya mendisiplinkan warga agar mobilitasnya terkendali. Ia menambahkan bahwa aturan ini berlaku bagi warga yang tidak memiliki kepentingan atau kegiatan ekonomi. Sehingga aturan ii tak berlaku bagi mereka yang bekerja di pelayanan publik atau mobilisasi kebutuhan ekonomi.

"Ojol, mobil barang atau angkut saur ke pasar dan kendaraan insidentil tidak kami larang. Mereka bisa lewat dengan menunjukkan bukti kepada petugas yang nanti menjaga di pos penyekatan," kata dia.

Penyekatan itu akan dilakukan di 6 titik jalur masuk Kota Bogor. Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan dalam penegakan aturan ganjil genap yang dimulai besok, pihaknya akan menyiagakan 17 petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP di masing-masing pos.

"Saya tegaskan ini bukan ganjil genap kemacetan, jadi gak ada sanksi tilang dan yang ada adalah sanksi protokol kesehatan. Ini berlaku bagi kendaraan yang tidak jelas tujuannya," ujar Susatyo.

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

12 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

5 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

16 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya