Cerita tentang Zona Merah Covid-19 di RT 04 RW 06 Duren Tiga
Reporter
Adam Prireza
Editor
Endri Kurniawati
Jumat, 12 Februari 2021 21:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Puskesmas Pancoran menyatakan RT 04 RW 06 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan masuk ke dalam kategori zona merah penyebaran Covid-19 pada periode 5-11 Februari 2021. Di wilayah itu tercatat 26 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Duren Tiga, Muhammad Mursid, membenarkan hal itu. Namun, seluruh warganya yang positif itu kini telah sembuh setelah menjalani isolasi mandiri di Hotel Kaisar, Pancoran, Jakarta Selatan, sekitar 10 hari. Begitu pun yang menjalani isolasi mandiri di rumah. “Saat ini sudah pulang semua ke rumah masing-masing dan sudah dinyatakan sehat,” kata dia saat Tempo temui di Jalan Guru Alip, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 12 Februari 2021.
Baca: PPKM Mikro, Lurah Kalibata Sebut Semua RW Bebas Zona Merah Covid-19
Warga yang telah menjalani isolasi mandiri mendapatkan sertifikat dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terkait isolasi terpusat di Jabodetabek. Dalam salinan surat yang diterima Tempo, tertulis nama warga yang telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sehat.
Warga dinyatakan terjangkit Covid-19 setelah tes swab massal terhadap 56 orang dua pekan lalu. Tes dilakukan lantaran ada seorang warga yang diketahui terpapar Covid-19 dari klaster perkantoran. Sejak dua pekan lalu itu pula jalan akses menuju RT 04 RW 06 diputuskan untuk ditutup. ”Sebelum ada PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro, kami sudah melakukan lockdown,” ujar Mursid.
Di Jalan Guru Alip, di samping pos sekretariat RW 06, terbentang spanduk yang menyatakan bahwa RT 04, 05, dan 06 sedang dalam pengawasan Satuan Tugas Covid-19 Kelurahan dan RW. Meski kluster penyebaran hanya ada di RT 04, kata Mursid, dua RT lain yang lokasinya berdekatan diimbau untuk berhati-hati.
Mursid mengatakan dengan adanya PPKM mikro, pihak kelurahan bersama jajaran RT, RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), TNI, Polri, dan Satpol PP lebih giat mengedukasi masyarakat sekitar soal bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Tempo melihat petugas Satpol PP Kelurahan Duren Tiga berkeliling menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan informasi itu.
Selain itu, terlihat pula di beberapa titik terdapat spanduk yang mengingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. “Setiap Sabtu dan Ahad malam saya bersama Pak RT, RW, Satpol PP, babinsa, dan polisi berkeliling patroli.”
Ketua RW 06, Fachrul Rozi, mengatakan pihaknya belum berencana membuka akses menuju RT 04. Ia akan menunggu hasil tes swab massal kedua yang melibatkan 110 orang warga keluar terlebih dahulu, baru menentukan langkah selanjutnya. Swab massal dilakukan lima hari lalu dan hasilnya diperkirakan akan keluar besok.
Fachrul Rozi mengatakan semula warga RT 04 menolak rencana penutupan akses jalan masuk. Namun, setelah diberi pengertian, warga setuju. “Saya jelaskan bahayanya. Warga akhirnya mengerti.” Dengan adanya penutupan itu, pihak kelurahan memberikan bantuan bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari warga di RT 04.
Ketua RT 04 RW 06 Kelurahan Duren Tiga, Rusman, mengatakan saat ini kesadaran warganya untuk menjalani tes swab sudah lebih tinggi dari sebelumnya. Pada saat tes swab massal dua pekan lalu, kata dia, masih banyak warga yang enggan berpartisipasi. Ia mengatakan harus mendatangi satu per satu rumah warga untuk memberi pemahaman terkait tes swab Covid-19.
Peningkatan kesadaran warga di zona merah itu, kata Rusman, mulai terlihat pada tes swab massal kedua. “Alhamdulillah yang kedua banyak warga datang secara mandiri.” Bahkan ada tiga anak kecil yang orang tuanya sedang diisolasi, datang atas kesadaran sendiri untuk ikut menjalani tes swab.