6 Daerah Jawa Barat Banjir, Ridwan Kamil: Solusi Infrastruktur Tengah Dikerjakan
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 22 Februari 2021 19:45 WIB
TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah upaya penanganan banjir masih belum selesai.
“Jadi kalau ditanya, apa upaya-upaya penanganan banjir, tadi sudah saya sampaikan, semua sedang dikerjakan. Ada yang baru mulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen,” kata dia, di Bandung, Senin, 22 Februari 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, mayoritas banjir yang terjadi saat ini terkait dengan sungai-sungai besar di Jawa Barat yang sehari-harinya di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) masing-masing. Banjir yang terkait Sungai Citarum misalnya, akibat tanggul yang jebol.
“BBWS mayoritas menjadi penanggung-jawab dari proses perbaikan. Tadi malah saya masih koordinasi karena ada tanggul jebol di Citarum, sedang dilakukan upaya penanganan secara sementara. Ada kesulitan dari BBWS kantong bio-bag ada keterbatasan, hari saya minta segera dibeli sebanyak-banyaknya untuk dilakukan penutupan tanggul-tanggul yang jebol,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah solusi infrastruktur juga tengah dikerjakan untuk menekan banjir. Sebagian ada yang sudah rampung, sebagian lagi masih dalam proses pengerjaan.
Ridwan Kamil mencontohkan, salah satu infrastruktur yang dibangun untuk mengurangi dampak banjir Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan membangun sodetan di anak sungai Citarum, yakni Sungai Cisangkuy. Program ini salah satu yang sudah tuntas pengerjaanya.
“Tadinya Sungai Cisangkuy ini melewati pemukiman dan bikin banjir, hari ini Cisangkuy sudah belok ke Citarum tapi tidak melewati permukiman. Itu akan diresmikan, itu contoh program penanganan banjir yang sudah 100 persen,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, masih banyak yang belum rampung. “(Bendungan) Sadawarna 50 persen, kalau itu beres 100 persen tahun ini, di akhir tahun harusnya banjir Subang tidak terjadi lagi secara maksimal,” kata dia.
Selanjutnya penanganan banjir di Bekasi dan banjir kiriman dari Bogor. “Waduk atau bendungan yang ada di Bogor juga sudah lebih dari 50 persen, tapi belum selesai. Kali Bekasi misalkan, itu tiga proyeknya baru mulai di awal tahun, dua ruasnya sedang pembebasan,” kata Ridwan Kamil lagi.
<!--more-->
Ridwan Kamil mengatakan, seluruh upaya yang dilakukan diharapkan bisa mengurangi dampak banjir. “Kita tidak boleh takabur, apakah upaya ini akan menyelesaikan, saya kira yang bisa kita janjikan adalah mengurangi. Kalau menyelesaikan, wallahualam, karena faktor iklim ini tidak semua ilmu manusia bisa mengetahui,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, menghadapi bencana banjir saat ini solusi kedaruratan yang dilakukan. Salah satu yang diminta jadi perhatian adalah pengungsi banjir yang ditemukan positif Covid-19 agar menjadi perhatian semua pihak.
Baca juga : Kapolda Metro Jaya Cek Tanggul Jebol Sungai Citarum Pemicu Banjir 2 Meter
“Kalau sudah situasi darurat, karena solusi engineringnya belum selesai, maka fokus pada penanganan kebencanaan melalui BPBD, Polri, Basarnas, dan lain-lain. Saya kira itu fairnya kira-kira upaya yang dilakukan untuk penanganan kebencanaan,” kata Ridwan Kamil.
Panglima Kodam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, salah satu penyebab banjir di Karawang karena tanggul sungai dan irigasi jebol. “Intensitas curah hujan yang sangat tinggi, mengakibatkan tanggul sungai dan ada tanggul irigasi yang jebol, sehingga sejumlah desa di Karawang terdampak banjir,” kata dia, dikutip dari rilis, Senin, 22 Februari 2021.
Budi mengujungi salah satu lokasi banjir di kawasan hari ini, Senin, 22 Februari 2021, yakni Desa Karanglinggar dan Sukamakmur sambil mengantarkan bantuan paket bahan makanan bagi korban banjir. Dia juga meminta prajuritnya membantu memperbaiki tanggul sungai dan irigasi yang jebol untuk menekan banjir.
BPBD Jawa Barat mencatat sedikitnya enam daerah di Jawa Barat yang mengalami bencana banjir sejak akhir pekan lalum termasuk Kabupaten Bekasi.
Enam daerah tersebut ialah Subang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Bogor. Bencana banjir di Subang misalnya mengakibatkan dua orang meninggal dunia, serta 3.298 orang mengungsi.
AHMAD FIKRI