Soal Banjir, Riza Patria Bantah Penilaian Pemerintah DKI Tak Unggah Keseluruhan

Reporter

Antara

Selasa, 23 Februari 2021 09:38 WIB

Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta mengadakan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan yang terdampak banjir. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah penilaian bahwa Pemerintah DKI Jakarta sengaja tidak mengunggah keseluruhan data banjir musiman atau tahunan. Menurut Riza, tidak ada fakta dan data yang disembunyikan, semuanya sesuai yang dihimpun Pemerintah DKI melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan tidak mungkin setiap tahun dipaparkan.

"Data banjir sudah ada dalam angka. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar (lima tahunan) yang hujan ekstrem dan semuanya tersimpan dengan jelas," kata Riza Patria di Jakarta, Senin malam, 23 Februari 2021. Yang ditampilkan Pemerintah DKI bukan data banjir yang terjadi setiap tahun, melainkan seperti meloncat-loncat dari tahun satu ke tahun lainnya.

Baca: LBH Jakarta: Pemerintah DKI Tak Berikan 3 Informasi Publik tentang Banjir

Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta mengingatkan kembali tentang informasi publik yang tidak diberikan Pemerintah DKI sehubungan dengan banjir sejak Jumat lalu, 19 Februari 2021. “Kalau soal pemenuhan informasi publik saja sudah tidak sungguh-sungguh, ditanya apa dijawab apa, membuat daftar alat bukti sudah tidak seperti membuat dokumen hukum, bagaimana mau dinilai melayani masyarakat dengan proper?" kata pengacara publik LBH Jakarta, Jeanny Silvia Sari Sirait dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 22 Februari 2021.

Masalah ini sebelumnya telah digugat oleh LBH Jakarta atas Komisi Informasi DKI Jakarta melalui sengketa informasi publik. Namun, menurut Jeanny, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta tidak menganggap sengketa ini sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab mereka terhadap upaya penanggulangan banjir.

Riza mengatakan Pemerintah DKI Jakarta telah mengunggah data banjir besar yang terjadi di Jakarta mulai dari 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, hingga 2021. "Kalau dilihat angka-angkanya, cukup signifikan penurunannya."

Data 2002 luas area yang tergenang adalah 168 kilometer persegi, banjir pada tahun 2007 luas area 455 kilometer persegi, banjir pada tahun 2013 luas area 240 kilometer persegi, 2015 luas area 281 kilometer persegi, 2020 luas area 56 kilometer persegi, dan 2021 hanya 4 kilometer persegi.

Lokasi pengungsian terdiri dari 1.250 titik pengungsian, pada 2013 ada 409 titik pengungsian, pada 2020 ada 269 titik pengungsian, dan 2021 ada 44 titik pengungsian.

Korban meninggal pada 2002 ada 33 orang, 2007 ada 48 orang, 2013 ada 40 korban, 2015 ada lima meninggal, 2020 ada 19 orang meninggal, dan 2021 ada lima orang meninggal.

Waktu surutnya banjir berturut-turut 6 hari (2002), 10 hari (2007), 7 hari (2013), 7 hari (2015), 4 hari (2020), dan 1 hari (2021). "Ini sudah jelas semua, tidak ada yang disembunyikan," kata Riza.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

10 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

18 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

19 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya