TEMPO.CO, Tangerang -Gubernur Banten Wahidin Halim melakukan pertemuan koordinasi dengan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk membahas pelaporan data Covid-19 terkait penetapan zona oranye di Kota Tangerang.
Gubernur menjelaskan koordinasi penanganan Covid-19 yang dilakukan adalah menyepakati mengenai perbaikan sistem pelaporan data agar satu pintu sebab saat ini di sejumlah daerah di Banten sudah zona kuning, namun hanya di Kota Tangerang zona oranye.
"Kita sepakati mengenai perbaikan sistem pelaporan data agar ke depannya satu pintu yakni Pemprov Banten. Sebab data di kita untuk kota Tangerang sudah zona kuning tapi pusat masih menetapkan zona orange," kata Gubenur Banten Wahidin Halim di Puspemkot Tangerang, Jumat, 5 Maret 2021.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 mengenai PPKM Mikro terdapat empat zona pengendalian, yakni zona hijau untuk wilayah tak ada kasus penularan virus corona di wilayah RT tersebut, zona kuning dengan kriteria ada satu hingga lima rumah yang terkonfirmasi positif COVID-19, zona oranye terdapat 6-10 rumah dengan kasus konfirmasi positif di satu wilayah RT, dan zona merah untuk satu RT tersebut terdapat lebih dari 10 rumah yang terkonfirmasi positif.
Gubernur juga mengapresiasi mengenai upaya Pemkot Tangerang melakukan vaksinasi karena sebagai upaya dalam mengatasi pandemi.
"Ini sangat bagus untuk mengatasi pandemi," katanya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan, saat ini seharusnya Kota Tangerang sudah masuk dalam zona kuning.
Namun dalam tampilan pada grafik yang diekspose oleh Pemerintah pusat, Kota Tangerang masih dalam zona oranye. Seharusnya Kota Tangerang masuk dalam zona kuning seperti Tangsel dan Kabupaten Tangerang
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
11 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa