Non-Pedagang Berpotensi Dapat Vaksin Covid-19, Ombudsman Masalahkan Data

Selasa, 9 Maret 2021 08:26 WIB

Antrean pedagang dan pegawai toko untuk mendapat vaksin covid-19 Bio Farma di pusat perdagangan Pasar Baru, Bandung, Senin, 8 Maret 2021. Karena terbatasnya jumlah vaksin, Dinas Kesehatan hanya menyuntik 300 pedagang dan pegawai toko di Pasar Baru. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menilai tidak ada sinkronisasi data vaksinasi Covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah. Akibatnya, non-pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat lolos menerima vaksin Covid-19.

Kasus serupa juga terjadi pada pendataan penerima vaksin Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan. Data penerima vaksin bersifat top down, dari Kementerian Kesehatan ke pemerintah daerah.

Baca: Ombudsman Minta Kemenkes Integrasikan Data Penerima Vaksin Covid-19

Data utama dari Kementerian Kesehatan ditampung dalam sistem Peduli Lindungi yang berasal dari Administrasi Kependudukan, BPJS, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, dan lainnya.

Masalahnya, kata Teguh, data Peduli Lindungi tak mampu menampilkan data berdasarkan klasifikasi. Misalnya, data tenaga kesehatan yang berhak menerima vaksin Covid-19.

Advertising
Advertising

Menurut Ombudsman, banyak tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga penunjang kesehatan, tak terdaftar sebagai penerima vaksin. "Dinas Kesehatan tak bisa melakukan apa-apa, karena data itu harus top down. Tidak boleh data dari mana-mana lagi."

Kementerian dan Dinas Kesehatan bersepakat menghimpun data secara bottom up yang berlaku hingga vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Pemerintah daerah diperkenankan mengumpulkan data calon penerima vaksin.

Sayangnya tidak ada proses verifikasi faktual di lapangan dengan metode ini. "Potensi munculnya penumpang liar, baik ART, tetangga, atau kenalannya (pedagang pasar) bisa masuk."

Sebelumnya, dikabarkan adanya sejumlah pedagang yang mendaftarkan kerabat mereka agar bisa mendapat vaksin Covid-19. Padahal, vaksinasi di pasar hanya untuk pedagang dan karyawannya.

Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

2 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

2 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya