Rencana Sekolah Tatap Muka, PKS Minta Pemerintah DKI Matangkan Persiapan
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 25 Maret 2021 14:17 WIB
Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Solikhah mengingatkan Pemerintah Daerah agar hati-hati dalam menyusun rencana sekolah tatap muka. Perhatian pertama menyangkut gedung sekolah. Dia meminta agar gedung dibersihkan dahulu, termasuk menyemprot dengan disinfektan.
“Jangan sampai gedung dan kelas menjadi sarang penyakit yang bisa menyerang siswa yang belajar tatap muka,” kata Solikhah dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca: Ombudsman Minta Pemerintah di Jabodebek Siapkan Kajian Sekolah Tatap Muka
Anggota Komisi E itu mengatakan Pemerintah DKI perlu mengkaji model pembelajaran, termasuk durasi tatap muka. Kajian itu menyangkut pertimbangan apakah kegiatan dilakukan setiap hari, apakah untuk semua jenjang kelas secara berbarengan, atau dilakukan secara hybrid yaitu sebagian tatap muka dan sebagian daring.
“Jika dilakukan secara hybrid, tentu perlu upaya yang besar dari guru pengajar,” kata Solikhah.
Solilkhah menambahkan protokol kesehatan dalam proses pembelajaran tatap muka ini juga harus diawasi secara ketat, terutama bagi siswa SD. Disiplin protokol kesehatan wajib diikuti pelajar, guru, orang tua dan penjaga sekolah.
“Memakai masker dan pihak sekolah menyediakan masker juga, di jaga jangan sampai terjadi saling bertukar masker antar siswa, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan sedapat mungkin tidak bersentuhan fisik."
Solikhah juga mengingatkan, pembelajaran tatap muka ini harus mendapat persetujuan dari orang tua siswa dan dukungan dari lingkungan sekitar sekolah. Orang tua misalnya, selalu menyiapkan bekal dari rumah agar anak tidak jajan dan makan sembarang. Sementara warga di sekitar sekolah membantu mengawasi.
Solikhah mengusulkan agar siswa dan guru sudah divaksinasi covid-19. Langkah ini dilakukan agar siswa yang datang ke sekolah tatap muka tidak menjadi carrier virus Corona.