TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Jakarta Raya mendapati sejumlah pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dalam uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bogor. Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P. Nugroho mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor kesulitan menegakkan juknis, penyediaan sarana dan prasarana, serta menjalankan pengawasan.
Dari sidak Ombudsman Jakarta Raya di beberapa sekolah Bogor didapati tidak ada pemeriksaan tes usap atau swab antigen ataupun cek kesehatan kepada para guru. Teguh menduga pemerintah daerah tak punya cukup anggaran untuk menggelar tes tersebut sebelum uji coba sekolah tatap muka.
"Karena banyaknya sekolah yang dilibatkan di dalam percontohan PTM tersebut," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Maret 2021.
Ombudsman menyoroti surat keputusan penetapan PTM di Kabupaten Bogor yang berlaku untuk seluruh tingkat pendidikan, dari SD-SMA, termasuk Pendidikan Agama Islam. SK itu dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Isinya, 170 sekolah di Kabupaten Bogor diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Padahal, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pelaksanaan PTM di Masa Covid-19 tertulis, penetapan PTM untuk pendidikan menegah atas diterbitkan Pemerintah Provinsi, pendidikan dasar oleh Kabupaten atau Kota, dan pendidikan agama Islam oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Teguh menerangkan, banyaknya sekolah yang terlibat dalam percontohan pembelajaran tatap muka juga berdampak pada minimnya pengawasan. Ombudsman Jakarta Raya mendapati sekolah tak steril dari pedagang kaki lima yang membuka lapak persis di depan gedung.
"Juga sekolah yang siswanya melakukan kegiatan belajar dan olahraga tanpa menggunakan masker," ucap dia.
Ombudsman juga menyoroti cara peserta didik menggunakan kendaraan umum saat berangkat ataupun pulang sekolah.
Baca juga: Akhirnya Kota Bekasi Izinkan 110 Sekolah Memulai Belajar Tatap Muka, tapi..
Teguh mempertanyakan cara Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan anak bisa saling menjaga jarak saat naik kendaraan umum pada saat pembelajaran tatap muka dimulai. "Bagaimana memastikan peserta didik bisa menjaga jarak atau langsung pulang ke rumah tanpa mampir dulu ke tempat lain?" ujarnya.