Seorang guru menjelaskan materi kepada siswa saat pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Maret 2021. Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan sejumlah sekolah yang berada di Zona Hijau mengadakan pembelajaran tatap muka atau PTM dengan mengikuti pedoman protokol dengan membatasi jumlah siswa hingga 50 persen dengan syarat mendapatkan izin dari orang tua untuk bisa hadir pada pembelajaran tatap muka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengklaim sekolah tatap muka selama sepekan berjalan lancar tanpa kendala. Sekolah tatap muka di Kota Bekasi mulai 22 Maret lalu telah diterapkan pada 110 sekolah.
"Kami sudah memulai aktivitas tatap muka di 110 sekolah dan alhamdulillah berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat," kata Inayatullah di Bekasi, Rabu 31 Maret 2021.
Menurut Inayatullah, kegiatan adaptasi tatanan hidup baru di satuan pendidikan (ATHB-SP) dengan penerapan sekolah tatap muka berjalan lancar selama sepekan terakhir. Sejumlah sekolah lain pun mengajukan keinginan untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka ke dinas pendidikan.
Kini Kota Bekasi melakukan kajian dan survei untuk menambah jumlah sekolah yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka. "Ada 39 SMP dan 28 SD yang sudah mengajukan proposal untuk menggelar kegiatan ATHB-SP, masih kami survei dulu," ujarnya.
Pengkajian penambahan jumlah sekolah tatap muka itu dilakukan dinas pendidikan Kota Bekasi bersama pusat kesehatan masyarakat, pengawas dan Satgas Covid-19, serta dewan pendidikan. Mereka akan mempelajari standar protokol kesehatan di sekolah dan syarat sekolah yang dapat mengajukan pembelajaran tatap muka.