Bansos Tunai Disunat Desa, Warga Klapanunggal Bogor Lapor Polisi

Senin, 19 April 2021 19:20 WIB

Warga Lanjut usia (Lansia) dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menunjukkan uang bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 7 Januari 2021. Pemerintah melalui APBN 2021 menyiapkan anggaran sebesar Rp110 triliun untuk tiga jenis bantuan yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Bogor - Warga Klapanunggal, Kabupaten Bogor melaporkan adanya pemotongan dana bantuan sosial atau bansos tunai yang diduga dilakukan pemerintah desa setempat kepada Kepolisian Resor Bogor.

Tati, 62 tahun, seorang warga Klapanunggal mengatakan penyunatan terjadi sesaat setelah mereka menerima bansos tunai yang dicairkan di Kantor Pos.

"Sepulang dari Kantor Pos kami digiring ke sekolahan, di sana sudah ada petugas desa dan para RT. Lalu BST kami di sunat hingga 300 ribu," kata Tati seusai melaporkan kejadian di Mapolres Bogor, Senin 19 April 2021.

Tati menyebut saat diminta untuk dipotong bansos tunainya, warga menolak karena mereka merasa itu hak utuh bagi mereka selalu keluarga penerima manfaat atau KPM.

Kedua, Tati mengatakan tidak ada pembicaraan sebelumnya dari Pemerintah Desa atau pengurus RT perihal pemotongan itu akan dilakukan dan dana potongannya dibagikan kepada masyarakat yang tidak menerima.

Advertising
Advertising

Merasa haknya dirampas, Tati dan beberapa warga Klapanunggal lainnya melaporkan peristiwa itu ke polisi. "Kami kan menerima Rp 600 ribu, dipotong sampai Rp 300 ribu. Kami tak terima," ujar dia.

Kepala Urusan Perencanaan Desa Klapanunggal Asep Sumiwan membantah tudingan penyunatan itu. Menurut dia, pemotongan yang dilakukan itu dilakukan agar kelompok penerima manfaat yang belum mendapatkan bansos tunai bisa ikut merasakan bantuan tersebut.

Asep mengatakan, pemotongan tersebut dilakukan karena ada sebagian kelompok miskin yang tidak mendapat bansos tunai di wilayah itu. Sehingga agar pembagian bantuan itu merata, warga yang telah mendapat dipotong untuk kemudian dibagi rata kepada penduduk miskin yang belum mendapat.

"Kami juga lakukan musyawarah desa dulu perihal pemotongan ini, untuk kemudian dibagikan kepada warga yang tidak menerima," ucap Asep.

Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih mengaku geram mendengar kabar adanya pemotongan bansos tunai tersebut. Kosasih mengatakan dengan dalih apa pun Pemerintah Desa tidak boleh memotong atau mengurangi bantuan tersebut.

"Kami sedang mengumpulkan data," ujar Kosasih yang berencana memanggil perangkat desa perihal pemotongan dana bansos tunai tersebut.

Baca juga: Risma Minta Pemda Evaluasi Data Sosial dan Ganti dengan Penerima Baru

Berita terkait

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

2 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

5 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

7 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

10 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

12 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya