Jakarta Utara Terancam Air Pasang Lima Hari Beruntun

Reporter

Editor

Kamis, 13 November 2008 12:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ancaman air pasang tertinggi akan menimpa Jakarta Utara, dan diprediksi akan terjadi selama lima hari berturut-turut dalam bulan ini. "Pada 13-17 November diperkirakan paling tinggi," kata Kepala Sub Dinas Penerapan Lingkungan Janhidros TNI AL Kolonel Dede Yuliadi kepada Tempo, Kamis (13/11) siang.

Menurut Dede, Kamis ini puncak air pasang terjadi pada pukul 08.00 WIB dengan ketinggian satu meter. Kondisi di lokasi saat ini, berdasarkan keterangan Dede, angin yang berhembus ke arah pantai cukup besar. "Kalau angin berhembus terus, akan menambah tinggi," ucap dia.

Berdasarkan data pasang surut air laut Janhidros, air pasang yang terjadi pada November dan Desember diprediksikan lebih kecil daripada tahun kemarin (1,2 meter), yang maksimal sampai ketinggian satu meter. Tapi jika angin yang berhembus besar, ketinggian bisa mencapai 1,4 hingga 1,7 meter. Pada Januari mendatang ketinggian diperkirakan lebih tinggi.

Warga di daerah Muara Karang, Priok, sampai daerah Indramayu perlu mewaspadai ancaman air pasang selama lima hari ke depan. Terutama mulai pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB. "Puncaknya biasanya terjadi pada pukul 08.00 WIB-11.00 WIB," tutur Dede.

Janhidros memprediksikan besok, Jumat (14/11), puncak air pasang akan terjadi pukul 08.00 WIB-09.00 WIB. Pada 15 November puncaknya terjadi pada pukul 09.00 WIB-10.00 WIB. Sementara pada 16 November, puncak terjadi pukul 09-00 WIB-10.00 WIB. Adapun pada 17 November, puncak ketinggian terjadi pada 10.00 WIB-11.00 WIB.

Rina Widiastuti

Berita terkait

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

22 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut.

Baca Selengkapnya

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

24 Januari 2020

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi Jakarta Utara akibat air laut yang sedang pasang.

Baca Selengkapnya

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

20 Oktober 2015

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

Lahan yang dulunya produktif untuk tanaman padi, kini dibiarkan terbengkalai dan ditumbuhi rumputan liar.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

7 Februari 2014

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Surutnya air laut hanya fenomena pasang-surut bulanan.

Baca Selengkapnya

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

24 Januari 2013

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

Puncak air pasang ini akan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, secara perlahan-lahan.

Baca Selengkapnya

Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

23 Januari 2013

Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

Tanggal 27 Januari 2013 diperkirakan menjadi puncak hujan di wilayah Jakarta dan bulan purnama yang mengakibatkan air laut pasang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

16 Juni 2010

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Arus lalu-lintas di Jalan RE Martadinata dan Jalan Baru Ancol, Jakarta Utara, tengah malam ini padat merayap. Laju kendaraan terhabat oleh genangan air pasang (rob) dalamnya berkisar antara 40-50 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

2 Februari 2010

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

"Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi."

Baca Selengkapnya

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

6 Januari 2010

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

Kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Irdam Latif, meminta warga yang bermukim di sepanjang Sungai Musi untuk mewaspadi banjir pasang karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang yang juga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

26 Juli 2009

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

Dinamika ini disebabkan karena atmosfer dan variasi suhu muka laut di sekitar wilayah di Indonesia serta sirkulasi udara secara umum, jadi ini hal yang biasa terjadi."

Baca Selengkapnya