Epidemiolog Menilai Justru Upaya Tracing Covid-19 DKI Terbaik Selama Ini

Jumat, 28 Mei 2021 13:38 WIB

Stiker tanda khusus pemudik yang ditempelkan di bagian rumahnya di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Senin, 17 Mei 2021. Pemasangan tanda ini dilakukan sebagai pendataan pemudik dan menekan penyebaran Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat nilai merah dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tapi epidemiolog dari Surabaya justru menilai sebaliknya.

Penilaian yang disampaikan Wakil Kementerian Kesehatan Dante Saksono di DPR RI itu berdasarkan data grafik angka kasus DKI yang terus naik. Dante juga menyebut upaya tracing kasus di DKI juga belum baik.
Menanggapi penilaian itu, epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menilai justru selama ini Pemprov DKI Jakarta terbaik dalam hal testing dan tracing.

Pasalnya, tingkat testing dan tracing kasus Covid-19 di Jakarta bisa mencapai delapan kali lebih dari batas minimum WHO.
"Tapi entah hari-hari ini, karena saya tidak punya datanya," kata Windhu kepada Tempo, Jumat, 28 Mei 2021.
Adapun indikator Rasio Lacak Isolasi yang diatur WHO adalah 1 banding 30. Artinya, setiap 1 kasus positif diikuti pelacakan pada sedikitnya 30 kontak erat. Sementara Testing Rate minimum 1 per 1000 jumlah penduduk dalam seminggu.
"Kalau benar memang DKI menurun dalam hal tracing dan testing, maka harus dikejar, agar kita makin mampu mendeteksi banyak kasus agar bisa diisolasi sehingga tidak menkadi penular di bawah permukaan," ujarnya.
Terkait dengan indikator penilaian, Windhu mengaku tak tahu jelas apa indikator yang digunakan Kemenkes atas nilai yang diberikan.

"Saya tidak tahu apa indikator, tapi seharusnya Testing Rate untuk testing dan Rasio Lacak Isolasi untuk contact tracing yang jadi indikator," demikian epidemiolog tersebut.

Baca juga : Epidemiolog Soal Ledakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran: Kuncinya Penguasaan Data

INGE KLARA

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

2 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

6 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya