Pembelajaran Tatap Muka Bogor Disetop, Orang Tua: Anak Kita Kan Bukan Militer
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 16 Juni 2021 22:40 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Keputusan Pemerintah Kota Bogor menghentikan Pembelajaran Tatap Muka menuai pro dan kontra dari orang tua siswa.
Hera Yuliana, orang tua murid yang anaknya baru mendaftarkan diri ke sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bogor, berharap pembelajaran tatap muka kembali dilanjutkan. “Saya khawatir anak saya sosialnya tidak berkembang karena tidak memiliki teman, selain teman di rumah,” kata Hera kepada Tempo, Rabu 16 Juni 2021.
Hera mengatakan penularan Covid-19 memang masih ganas, namun dia optimistis dengan penerapan disiplin dan protokol kesehatan yang ketat, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa digelar. Dia yakin anaknya dapat beradaptasi dengan kegiatan PTM di masa pandemi ini.
“Kita sebagai orang tua juga siap antar jemput. Intinya saya berharap corona ini segera pergi, biar anak kami menikmati masa sekolahnya,” kata Hera.
Berbeda dengan Hera, seorang orang tua murid bernama Resti Savitri justru setuju PTM dihentikan. Wanita asal Bantarjati ini mendukung PTM disetop karena karena kasus Covid-19 sedang tinggi.
Menurut Resti, jika sekolah tatap muka dipaksakan, masa depan anaknya juga jadi pertaruhan. “Misal, anak kita sekolah terus tertular. Itu kan sama aja, mengorbankan anak kita meninggalkan pelajarannya karena harus menjalani perawatan,” kata Resti.
Meski protokol kesehatan ketat diberlakukan di sekolah, Resti mengatakan belum tentu bisa menjamin keselamatan anaknya dari bahaya penularan Covid-19. Resti mengatakan anak SD dan SMP apalagi SMA, masih belum bisa didisiplinkan seratus persen.
“Anak kita kan bukan militer, bisa saja di sekolah mereka patuh. Tapi sepulang sekolahnya gimana, apa bisa menjamin mereka tidak ngelayap,” kata Resti.
Komite SMPN 5 Kota Bogor Baskoro mengatakan peniadaan pembelajaran tatap muka banyak menuai pro dan kontra di kalangan orang tua. Baskoro mengatakan jika orang tua memahami situasi dan regulasi yang diatur oleh pemerintah seharusnya pro kontra itu tidak lah harus terjadi. "Meski PTM, tetap disediakan Belajar Daring. Tapi yang paling aman saat ini, kita tunggu aja arahan dari pemerintah karena pasti melalui kajian dan lainnya,” kata Baskoro.
M.A MURTADHO
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Covid-19 Guru di Kota Bogor Digenjot