Mobilitas Jakarta Turun Saat PPKM Darurat, Epidemiolog: Dampaknya Tunggu 1 Pekan

Selasa, 13 Juli 2021 16:53 WIB

Petugas berjaga saat penyekatan jalur di Jalan Fatmawati, Jakarta, Senin, 12 Juli 2021. PPKM Darurat berlangsung hingga 20 Juli 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan penurunan mobilitas di Jakarta selama PPKM Darurat akan berdampak pada penurunan jumlah kasus Covid-19. Namun perlu waktu satu pekan untuk merasakan efek penurunan mobilitas selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini.

"Jadi sejak terjadinya penurunan mobilitas itu perlu waktu untuk dia berdampak dalam melandaikan kurva," kata dia saat dihubungi, Selasa, 13 Juli 2021.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ada pengurangan volume kendaraan di Ibu Kota. Penurunan itu, kata Anies, sejalan dengan turunnya mobilitas masyarakat.

Jika ada warga yang terinfeksi virus corona di tengah menurunnya mobilitas, maka pasien itu terpapar Covid-19 ketika aktivitas masih tinggi. Pasien harus menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.

Isolasi mandiri selama dua pekan juga menurunkan mobilitas masyarakat. "Secara langsung akan menurunkan potensi penyebaran," ucap dia.

Selanjutnya perbandingan penurunan mobilitas saat PPKM Darurat dan PPKM Mikro

<!--more-->

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat terjadi penurunan mobilitas masyarakat pada masa PPKM Darurat 3-7 Juli 2021. Persentase penurunan ini dibandingkan dengan data mobilisasi masyarakat ketika PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021.

Hasilnya bahwa mobilitas di tempat kerja turun 17,20 persen. Volume lalu lintas kendaraan bermotor juga terjun bebas 61,76 persen.

Warga memotret jalan Sudirman yang sepi saat pemberlakuan PPKM Darurat di Jakarta, Ahad, 4 Juli 2021. Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di Jalan Sudirman hingga M.H Thamrin selama PPKM Darurat pada 3 Juli-20 Juli 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Lalu jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan turun 46,66 persen dan penumpang AKAP merosot 59,12 persen.

Sebelumnya, pemerintah pusat menetapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli 2021. Kebijakan ini diambil mengingat lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran dan munculnya varian baru.

#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak

Baca juga: 10 Hari PPKM Darurat, Riza Patria: Mobilitas Turun Lebih dari 50 Persen

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

19 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

32 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

16 Februari 2024

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Penelitian menemukan kaitan bermain tenis meja dan perbaikan kondisi penderita penyakit terkait saraf macam Parkinson dan multiple sclerosis.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

Lion Air Buka Rute Yogyakarta-Lampung, Terbang Perdana 21 Januari

14 Januari 2024

Lion Air Buka Rute Yogyakarta-Lampung, Terbang Perdana 21 Januari

Maskapai penerbangan Lion Air mengumumkan pembukaan rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA) menuju Bandara Radin Inten II Tanjung Karang, Lampung (TKG).

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya