Top 3 Metro: Keputusan PPKM Level 4 Hari Ini, Munarman Didampingi 202 Advokat

Senin, 2 Agustus 2021 08:57 WIB

Suasana kios di Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang tutup selama PPKM Level 4, di Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi ini dimulai dari pernyataan Anies Baswedan soal keputusan PPKM Level 4 diperlonggar atau diperpanjang. Menurut Anies, aktivitas masyarakat Jakarta bisa normal lagi jika seluruhnya sudah terima vaksin Covid-19 lengkap.

Berita lain yang banyak dibaca adalah soal syarat kartu vaksinasi untuk bisa makan di warteg. Epidemiolog menyebut Pemprov DKI harus adil pada warganya karena belum semua warga sudah divaksin karena keterbatasan stok vaksin Covid-19.

Soal ratusan advokat yang siap membela eks Sekjen FPI Munarman juga menarik perhatian pembaca. Munarman terbelit kasus dugaan terorisme yaitu pembaiatan terafiliasi ISIS.

Berikut ringkasan berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi, 2 Agustus 2021:

1. Besok Keputusan PPKM, Anies Baswedan: Aktivitas di DKI Normal Lagi Jika Warga...

Sehari menjelang keputusan soal PPKM Level 4 yang dilonggarkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan seluruh aktivitas masyarakat di Ibu Kota akan normal kembali apabila seluruh warga sudah menerima vaksin lengkap.

"Kegiatan akan bisa dimulai di Jakarta kalau semua sudah divaksin. Saya beri contoh kegiatan yang harus menempel dekat, potong rambut, ini sulit untuk jaga jarak yah. Maka yang punya potong rambut harus sudah vaksin begitu juga yang mau potong rambut," ujar Anies di Jakarta, Ahad, 1 Agustus 2021.

Pengunjung memesan makanan di warteg kawasan Jakarta, Jumat 30 Juli 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) resmi mengeluarkan aturan pelanggan warteg wajib menunjukan sertifikat sudah divaksin selama masa PPKM Level 4. TEMPO/Subekti

Menurut Anies, kewajiban vaksinasi Covid-19 tersebut bertujuan untuk meminimalisir potensi penularan dan mengurangi risiko setelah terpapar Covid-19. Namun demikian, kewajiban itu tak berlaku bagi warga yang belum bisa divaksin, baik karena alasan medis, maupun penyintas COVID-19 yang memerlukan jeda waktu sebelum menerima vaksin.

Selanjutnya epidemiolog angkat bicara soal syarat kartu vaksinasi di warteg

<!--more-->


2. Epidemiolog Soal Kartu Vaksinasi di Warteg: Bisa, Pascakrisis

Advertising
Advertising

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menilai syarat wajib kartu vaksinasi bagi pemilik dan pengunjung usaha kecil seperti warung Tegal alias warteg dan salon, boleh saja diterapkan. "Tapi setelah masa kritis ini kita lalui," kata Dicky kepada Tempo, Ahad, 1 Agustus 2021.

Menurut Dicky, pemerintah saat ini harusnya lebih fokus dalam pengendalian pandemi Covid-19 yang masih masuk dalam masa kritis. Caranya adalah dengan menerapkan 3T, 5M, dan vaksinasi.

Mengenai syarat wajib kartu vaksinasi, Dicky juga mengingatkan pemerintah agar adil terhadap warganya. Kebijakan itu dinilai hanya bisa diterapkan jika jumlah warga yang divaksin sudah mencukupi. "Tidak adil kalau bicara dari sisi ketersediaan vaksin."

3. Penasihat Hukum: Munarman Akan Didampingi 202 Advokat di Persidangan

Kuasa hukum tersangka terorisme, Munarman, Aziz Yanuar, mengatakan sebanyak 202 advokat siap membela kliennya di persidangan. Ratusan advokat itu merupakan rekan dan relasi saat eks Sekretaris Jendral FPI itu aktif menjadi pengacara.

"Ratusan advokat menyatakan siap membela Munarman di persidangan sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan sejawat," ujar Aziz kepada Tempo, Ahad, 1 Agustus 2021.

Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman saat ditangkap tim Densus 88 pada Selasa, 27 April 2021. Dalam penangkapan tersebut, Munarman diduga menggerakan orang lain serta mufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi. Foto: Istimewa

Munarman mengawali karier pengacaranya di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Palembang sebagai sukarelawan pada 1995, kemudian dipromosikan sebagai Kepala Operasional pada 1997. Kemudian ia menjadi Koordinator Kontras Aceh pada 1999-2000 dan tinggal di sana.

Karier ini berlanjut hingga ia menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras di Jakarta. Hingga pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua YLBHI.

"Sebagai advokat senior dengan rekam jejak yang panjang di dunia hukum dan HAM, tak aneh jika banyak rekan advokat yang siap membela," ujar Aziz.

Munarman diringkus di rumahnya, Perumahan Modern Hills, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, sekitar pukul 15.30, Selasa, 27 April 2021 karena disangka terlibat terorisme. Munarman disangka terlibat pembaiatan anggota kelompok teroris di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan di Makassar serta Medan. Polisi menyebut pembaiatan di Makassar terafiliasi dengan jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).

Baca juga: Anies Baswedan: Positif Covid-19 Turun dari Ratusan ke Belasan Ribu karena PPKM

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

49 menit lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

5 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya