TEMPO Interaktif, Jakarta: Very Idham Heryansyah alias Ryan, pejagal 11 manusia, segera meluncurkan dua album. Album pertama berisi 12 lagu berbahasa Jawa dan album kedua berisi 10 lagu pop Indonesia. Ryan, yang kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya, sedang menghadapi sidang pembunuhan dengan ancaman hukuman mati.
Pria yang mengaku suka sesama jenis ini mengarang lagu tentang curahan hati, perjalanan hidupnya, kisah cintanya dengan Tuhan, dan kisah cintanya dengan sesama manusiam serta keluarga. Ryan menolak memberitahu studio rekaman suaranya. Begitu pula judul albumya. "Nama albumnya belum bisa dibilang sekarang," katanya.
Datang ke persidangan, Rabu (3/12), Ryan memakai jubah dan peci putih. Ia mengaku kebiasaan memakai jubah sekitar empat bulan lalu. Busana yang biasa dipakai ulama atau kiai ini dibeli sendiri, bukan pemberian. "Jika ada orang yang mengaku memberi, itu tidak benar," ujarnya.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Depok tidak mempersoalkan busana yang dikenakan pembunuh berantai 11 orang tersebut, salah satunya dimutilasi menjadi beberapa bagian. "Asalkan saudara nyaman dan tidak ada orang luar mempersoalkan, tidak masalah," ujar hakim Suwidya. Ryan disidang di Depok dalam kasus mutilasi.
Korban yang dihabisi Ryan, sembilan orang dikubur di belakang rumah di Desa Jatiwates, Tembelang, Jombang, Jawa Timur. Dalam reka ulang yang digelar polisi, cara Ryan membunuh korbannya dengan memakai linggis. Besi itu dikeprukkan ke kepala atau tengkuk korban hingga tak berdaya. Sehabis itu, Ryan menyeret mayat untuk dikuburkan di belakang rumahnya.
TIA HAPSARI