Top 3 Metro: Syarat Vaksinasi Pfizer di Jakarta hingga Kisah Kampung Akuarium

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 24 Agustus 2021 09:34 WIB

Vaksin Covid-19 Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Terdapat empat lokasi yang melayani penyuntikan vaksin produksi perusahaan Amerika Serikat (AS) tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler di dalam Top 3 Metro diawali dengan kabar Vaksinasi Pfizer: Syarat Penyuntikan di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan.

Selain itu ada pula kisah tentang pembangunan Kampung Akuarium di Jakarta Utara yang dulu sempat kontroversial. Selengkapnya simak berikut:

1. Vaksinasi Pfizer, Begini Syarat Penyuntikan Vaksinnya di Puskesmas Cilandak.

Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, mulai melayani penyuntikan vaksin Pfizer untuk masyarakat umum di wilayah tersebut.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak, Maryati Kasiman mengatakan, pemberian vaksin Pfizer tersebut dilakukan mulai 23 Agustus 2021 dengan kuota terbatas.

"Saat ini untuk di Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus kuotanya 60 orang. Di Puskesmas Kecamatan Cilandak juga 60 orang," kata Maryati saat dihubungi di Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021.

Maryati mengatakan, hanya masyarakat yang memiliki kategori pasien defisiensi imun (immunocompromised) seperti gangguan autoimun mendapatkan vaksin Pfizer disertai rekomendasi dari dokter.

Advertising
Advertising

Masyarakat yang belum pernah divaksin dan ingin mendapatkan vaksin Pfizer dapat mendaftarkan diri tanpa surat rekomendasi dari dokter.

Untuk mempermudah masyarakat Puskesmas Cilandak menyediakan link pendaftaran pada https://bit.ly/pendaftaranpfizercilandak.

Peserta hanya cukup menunjukkan e-KTP DKI atau surat keterangan domisili dari RT. "Penggunaan link tersebut akan kami evaluasi setiap harinya. Diberikan sesuai ketersediaan vaksin", katanya.

Selanjutnya: Dia menambahkan, saat ini penyuntikan…
<!--more-->

Dia menambahkan, saat ini penyuntikan untuk remaja untuk sementara ditunda karena masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

"Untuk remaja sementara belum jadi dengan Pfizer, karena masih tertundanya rekomendasi dari Kemenkes. Untuk pendaftaran dimaksimalkan melalui JAKI," katanya

"Himbauan kami untuk memanfaatkan vaksin ini untuk masyarakat yang sama sekali belum divaksin," katanya pula.

2. Kisah Membangun Kembali Kampung Akuarium

Kampung Akuarium yang dulu pernah rata oleh tanah, kini menjelma menjadi kampung susun yang cukup megah. Gubernur DKI Anies Baswedan baru saja meresmikan kampung yang dibangun dan dirancang oleh warga eks gusuran dan organisasi mitra tersebut.

Kampung susun ini akan dikelola oleh koperasi yang terdiri dari warga di sana. Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Darma Diani mengisahkan betapa beratnya untuk mewujudkan kampung susun yang kini telah berdiri tersebut.

Setelah penggusuran di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hanya 100 orang dari sekitar 1000-an warga Kampung Akuarium yang bertahan dan ingin kembali menempati kawasan tersebut. Sisanya memilih tinggal di rumah susun atau Rusun milik Pemprov DKI.

Selanjutnya: Dulu malah ada yang bilang kalai ini dibangun, iris kuping saya…
<!--more-->

"Dulu malah ada yang bilang kalau ini dibangun, 'iris kuping saya', 'potong leher saya'," kata Darma Diani saat dihubungi, Minggu, 22 Agustus 2021.

Ahok menggusur hunian di kawasan Kampung Akuarium itu dengan alasan ilegal. Berdirinya rumah di lahan milik pemerintah itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail dan Tata Ruang (RDTR).

Dalam Perda tercatat status lahan Kampung Akuarium berwarna hijau dan merah. Artinya, lahan itu seharusnya diperuntukkan sebagai jalur (warna hijau) dan kepentingan pemerintah (warna merah). Pemerintah dapat membangun hunian apabila lahan tersebut berwarna kuning alias zona permukiman.

Darma menyampaikan warga terdampak gusuran terdiri dari 500 kepala keluarga dengan total seribuan jiwa yang tinggal di empat RT. Warga Kampung Akuarium dulu tinggal di RT 01 dan 12.

Berbagai upaya dilakukan warga untuk merebut lagi huniannya, mulai dari melayangkan gugatan hingga akhirnya Anies Baswedan merestui pembangunan kembali Kampung Akuarium.

Proses saat berjuang inilah yang tidak mudah. Warga yang tidak ikut menggugat melontarkan cacian kepada kelompok Darma. Bahkan, dari pengakuan Darma, dia sempat dilempar batu.

"Waktu saya ke pengadilan, mereka bilang saya gila," ujar dia.

Upaya mendapatkan dukungan dari pemerintah juga disepelekan. Warga yang tidak menggugat ini menganggap Darma menjual kemiskinan kepada para pejabat.

Butuh waktu sekitar empat tahun untuk merancang hingga membangun Kampung Susun Akuarium. Darma dan kawan-kawannya harus bolak-balik koordinasi dengan pemerintah DKI untuk mendiskusikan hal yang belum pasti terwujud.

"Ini perih banget," ucap dia.

Darma kini lega. Setelah perjuangan maha berat itu, ia dan warga Kampung Akuarium yang sejak awal berada satu barisan menentang penggusuran dan ingin kembali tinggal di lokasi itu, kini bisa menempati Kampung Susun Akuarium.

Selanjutnya: Rupanya kini eks warga Kampung Akuarium…
<!--more-->

Rupanya kini eks warga Kampung Akuarium yang dulu pindah ke rumah susun kini berbondong-bondong meminta jatah unit di kampung susun itu. Darma tak heran dengan sikap yang seperti itu. Menurut dia, manusiawi.

3. Sejumlah Proyek Infrastruktur Hampir Mangkrak.

Sejumlah proyek infrastrukturdi Jakarta hampir mangkrak pada 2020 karena dananya dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Beruntung pemerintah pusat saat itu mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN sehingga proyek tersebut kembali jalan dan bahkan sudah diresmikan.

Proyek-proyek tersebut antara lain, Jalan Layang tapal kuda Tanjung Barat, Jalan Layang Tapal Kuda Lenteng Agung, Jalan Layang Cakung, dan Jalan Lintas Bawah Senen. Proyek tersebut sempat terkendala satu hingga dua bulan karena menunggu kepastian dana dari pengerjaan proyek jalan tersebut.

"Saat itu kami bergerak. Dari pemerintah pusat ada program PEN, untuk membiayai infrastruktur terkendala keuangan, kami butuh Rp 850 miliar," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dalam diskusi soal konstruksi saat pandemi di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2021.

Ia mengatakan dengan adanya bantuan dana PEN dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) itu proyek bisa diselesaikan.

Hari mengatakan beberapa proyek penataan trotoar di sejumlah titik juga hampir mandek karena anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19. Padahal penataan sudah dirancang sejak 2019.

Anggaran untuk menata trotoar menuju kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development di Jakarta saat itu mencapai Rp 1,1 triliun namun menjadi kurang dari Rp 20 miliar.

Akhirnya,kata Hari, pihaknya membangun skala prioritas, yakni di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Juanda dan Dukuh Atas.

Demikianlah kabar infrastruktur mangkrak di DKI menemani berita ihwal persyaratan vaksinasi Pfizer di Jakarta menjadi yang terpopuler sejak kemarin petang hingga pagi ini.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Pfizer di Jakarta Dimulai Hari Ini: Simak Lokasi dan Kuotanya
LANI DIANA | ANTARA

Berita terkait

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

7 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

10 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

3 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya